Hari ini Senin, 14 Januari 2013, tadi siang, sekitar pukul
11.30 aku mengantar temanku, Shanty beli tiket kereta di Stasiun Tugu, setelah
itu kami memutuskan untuk jalan-jalan sebentar menyusuri jalanan Malioboro. Sepi
tadi, mungkin masa liburan sudah usai dan ini bukan akhhir pekan. Aku sedikit
bersyukur karena tidak perlu menahan pusing karena melihat begitu banyak
manusia berlalu lalang.
Cukup lelah menyususri jalan Malioboro apalagi dengan
menggunakan flatshoes yang membuat
kakiku sangat sakit. Kami berhenti sejenak, kemudian duduk-duduk. Jarang sekali
aku pergi kesana, mungkin saking sibuknya kami dan tidak cukupnya waktu yang
kami punya. Setelah usai rehat sejenak, kami meneruskan perjalanan dengan
menggunakan transjogja. Menelusuri kota Jogja dari atas bis, cukup menyenangkan
dan cukup membuatku mengantuk.
Tapi ada satu pemandangan yang cukup membuatku miris. Ketika
kami transit dari jalur 1A menuju 3A, tepatnya di daerah Janti, Shanty melihat
seorang Bapak tua yang mencuci mukanya dengan air comberan. Ya, air comberan,
semi ber-wudhu. Miris sekali, kenapa
Bapak itu melakukannya ? kenapa ? Apa dia tidak menemukan sumber air bersihkah
? Ya Tuhaaan, aku miris melihatnya, sungguh. Dan ternyata, setelah aku melihat
lagi, Bapak itu adalah seorang tukang becak, sendiri an dengan becaknya yang sepertinya
sudah tua juga.
Aku masih miris sampai sekarang, saat aku duduk di depan netbook ku dan masih menahan rasa sedih
atas fenomena tadi. Aku selalu teringat akan ayahku jika aku melihat sesosok
Bapak yang kesusahan dalam mencari nafkah. Bukan, bukan berarti ayahku penuh
dengan kenelangsaan, tapi pasti dia pernah berada di posisi seperti si Bapak
tadi. Lelah, capek dan mungkin sudah tak tahan dengan kerasnya dunia. Ah ayah,
kau pasti sudah tenang disana, tapi aku tau kau pasti merindukan aku seperti
aku merindukanmu.
Dan sekarang, aku masih memikirkan si Bapak tadi. Mungkinkah
di masa depan aku akan kesusahan dalam menjalani hidup ? Bagaimana jika posisi
si Bapak tadi singgah di hidupku ? Entahlah, tak ada yang ingin dan tak ada
yang bisa menghindari.
0 komentar:
Posting Komentar