skip to main | skip to sidebar

About me

Foto Saya
Fraintika Anggraeni
Fraintika Anggraeni kerap disapa Weje, Atun, atau Tuk-tuk. Punya persepsi sendiri tentang segala hal, tapi selalu terbuka terhadap persepsi orang lain. Tiap tahun ada masanya. Tiap masa ada tahunnya. Belajar legowo dan terima kenyataan :)
Lihat profil lengkapku

Subscribe To

Postingan
    Atom
Postingan
Semua Komentar
    Atom
Semua Komentar

Kalendar

research paper essay Free Calendar

Clock clock

Archivo del blog

  • ► 2017 (7)
    • ► September (1)
    • ► Agustus (1)
    • ► Januari (5)
  • ► 2016 (13)
    • ► Desember (4)
    • ► April (1)
    • ► Maret (3)
    • ► Februari (2)
    • ► Januari (3)
  • ► 2015 (14)
    • ► September (2)
    • ► Juni (2)
    • ► Mei (2)
    • ► April (2)
    • ► Maret (2)
    • ► Februari (4)
  • ▼ 2014 (49)
    • ► November (2)
    • ► Oktober (2)
    • ▼ Agustus (3)
      • REALISTIS (?)
      • Apa yang Harus Aku Lakukan?
      • Pengakuan
    • ► Juni (11)
    • ► Mei (4)
    • ► April (11)
    • ► Maret (6)
    • ► Februari (4)
    • ► Januari (6)
  • ► 2013 (40)
    • ► November (5)
    • ► Oktober (3)
    • ► September (3)
    • ► Juli (3)
    • ► Februari (23)
    • ► Januari (3)
  • ► 2012 (30)
    • ► Desember (1)
    • ► November (11)
    • ► Oktober (6)
    • ► September (12)
  • ► 2010 (2)
    • ► November (1)
    • ► September (1)

Label

  • Cerpen (2)
  • Curhats (30)
  • Informatif (2)
  • Me and My Friends (7)
  • Owl City Lyrics (5)
  • Puisi (11)

Followers

Diberdayakan oleh Blogger.

Info

Rumah Dijual di Bintaro

Pengunjung

27846

Lencana Facebook

Fraintika Anggraeni

Buat Lencana Anda

F R A I ' S

Ketika perkataan bisa berubah di lidah, namun dalam aksara, kata akan tetap sama :)

Jumat, 29 Agustus 2014

REALISTIS (?)

Kalau bicara tentang masalah pasti semua orang punya masalah. Pastinya tiap orang yang punya masalah juga pengen lepas dari masalahnya. Sebenarnya, buat yang paham artinya masalah dan bisa mengolah masalah dengan tepat, masalah bisa mendewasakan kamu, lho. Iya, tapi kalo kamu menghadapinya dengan sabar. Dengan nggak banyak ngeluh dan malah punya pikiran buat lari. Oy, lari dari masalah TIDAK SAMA DENGAN menyelesaikan masalah. NGGAK! Kamu mau sampe kapan dikejar-kejar terus sama masalah. Pikirlah, masalah itu cepat atau lambat harus diselesaikan. Ya, daripada lama-lama mendingan secepatnya. Biar kamu dapet "masalah" lain dan dapet pelajaran lain. Hidup itu masalah. Kamu lahir aja masalah. Kalo hidup ngga ada masalah ya bukan hidup. Mungkin kamu mau mati.

Semua orang juga punya cita-cita toh. Jalan buat menggapai cita-cita juga ngga semulus jalan tol di Jakarta kalo lagi lebaran! Ngga! Buat menuju yang kamu mau, kamu perlu perjuangan toh. Sebenernya bukan cuman ke  "yang kamu mau" tapi buat membahagiakan orang yang kamu sayang juga demikian. Nah, kalo kamu aja udah ngga respek ama orang-orang sekitarmu, berati kamu. . .

Entahlah apa namanya. Kalo emang ada yang udah ngga peduli sama kamu, atau sama orang sekitar kamu, kamu jangan balik ngga peduli sama dia. Walau kamu udah sejuta kali ngasih tau dan dia keukeuh sama pendiriannya, ya kamu jangan samaannya. Jangan sama-sama melakukan apa yang temen kamu lakukan. Kalo kamu melakukan apa yang temen kamu lakukan, terus bedanya kamu sama dia apa? Sedangkan menurut kamu, dia itu salah, dan kamu malah melakukan hal yang sama kaya dia. Bedanya kamu sama dia apa? Ngga ada kan. Sama aja kan?

Aku tau kamu lelah sama semua keadaan ini. Sama ketidakpedulian oknum-oknum yang udah diberi kepercayaan tapi malah hengkang dengan entengnya. Bukan kamu aja yang merasa begitu, aku juga sama. Tapi, aku ngga akan sama bodohnya dengan mereka. Aku ngga akan sama teganya sama mereka. Aku udah sadar dengan semua kedinginan dan kesepian ini. Aku ngga mau nambah sepi dan dingin. ITU NAMANYA REALISTIS!! Nah, harusnya kamu juga menjaga kehangatan dan keramaian yang ada. Ya, walaupun itu ngga ramai dan ngga terlalu hangat, setidaknya, kamu udah menjaga kehangatan dan keramaian itu dengan cara ngga ikut-ikutan kaya oknum-oknum tersebut.

Ayo, bangkitlah!! Ini cuman faktor keadaan. Kamu ngga sendiri, masih ada aku dan yang lain, yang masih peduli sama unit ini. Jangan pikir kamu itu ngga berguna. Karena emang sejatinya, ngga ada orang yang diciptakan buat ngga berguna. Sadar, Wik, sadar! Aku sampe ngeblog buat kamu.

Kamu pikir aku ngga sedih kalo kamu begitu? Aku sedih. Tapi inget wik, sekalipun kamu mau ikut-ikutan hengkang, aku ngga akan pernah melakukan hal yang sama kaya kamu, sebelum tugas-tugasku di sini beres. Itu namanya gentle dan bertanggung jawab, Wik!
Diposting oleh Fraintika Anggraeni di 14.58 0 komentar

Rabu, 27 Agustus 2014

Apa yang Harus Aku Lakukan?

Apa yang harus aku lakukan selain melupakanmu?
Apa yang akan kamu lakukan jika kamu tau?
Aku tau, kamu pasti sudah tau. Entah itu ragu dan mugkin menganggap palsu. Tidak pernah sesulit ini untuk memiliki bongkahan rasa. Tak pernah sesulit ini. Aku bergerak menuju dewasa. Kau bergerak menuju arah yang seharusnya. Kau bisa saja tak pedulikan aku, karena memang seharusnya begitu.
Apa yang harus aku lakukan selain memendam dalam-dalam. Banyak dorongan memintaku mengungkapkan. Takkan semudah itu melepaskan. Tak kan semudah itu. Apa lagi yang harus aku lakukan selain melupakan dan dipermalukan.
Katanya cinta milik siapa saja. Tak begitu denganku. Aku hanya aku dengan segala keterbatasanku. Aku tau aku takkan sebanding denganmu. Aku tau. Aku cukup realistis untuk itu. Mungkin aku hanya bisa berjanji di kejauhan. Memandang dan mengukur garis tawamu. Aku menginginkan dan aku tak kan pernah mendapatkan. Aku tau. Aku selalu tau. Ya. Apalagi yang harus aku lakukan, satu-satu jalan adalah melupakanmu.
Diposting oleh Fraintika Anggraeni di 15.16 0 komentar

Pengakuan

Aku dari dulu yakin, banyak orang yang menyayangimu tulus. itu karena kamu punya kharisma tersendiri. Bagiku, kamu ada pada senyummu. karena pada senyummu, kamu bisa menyejukkan dalam terik dan menenangkan dalam gundah.

Dari awal bertemu, aku menemukan sisi yang nantinya pasti akan kurindukan. Dan benar saja,aku merindukan segala aspek yang menjadi unsur-unsur pembentukmu. Bukan hanya sesuatu yang manis, bahkan yang pedas atau pahitpun aku rindu. Apapun yang menjadikan kamu menjadi kesatuan kamu, aku rindu.

Sempat terlintas dalam benak, aku akan menyimpan rapat-rapat semua penilaianku. Akan menjadi konsumsiku sendiri dan hanya aku yang tahu. Aku yang mengelola, aku yang mengumpulkan dan aku sendiri yang akan menikmatinya. Awalnya aku ingin menikmatinya dalam ketertutupan. Hanya aku, yang lain tak boleh tau. Namun, semuanya hanya berakhir pada benak. Kenyataannya, aku tak mampu jika aku menilai sendiri.Sampai akhirnya ada beberapa golongan yang mengetahui dan ikut menilai dari sudut pandang masing-masing. Cukup terbantu, ya. Cukup malu, tentunya.


Dan nkini aku yakin 85% kau pun mengetahui apa yang aku lakukan terhadapmu. Meneliti dan mengobservasi kehidupanmu. Awalnya mungkin kau tak merasa terganggu, namun, makin kemudina, kau terlalu larut dalam persepsimu dan memilih menolak dalam bungkam. Itu semua hakmu dan ini semua hakku. Aku berhak menyukai siapa saja dan kamupun berhak tak sependapat denganku. Kamu tak punya kewajiban membalas apa-apa yang telah aku lakukan.

Aku yang cukup tahu diri, mulai menyiapkan tameng untuk melindungi dari sakit hati. Aku juga tahu kau melakukan apa yang aku lakukan terhadap orang lain. Terus berputar. Aku mengejar sesuatu yang sudah kutahu bahwa aku takkan pernah berhasil menggapainya. Aku terus berjalan menghampiri dan tanpa kusadari kau berlari menuju titik lain.

Sudah waktunya kau lelah dan mulai menyerah. Aku mencoba berbalik arah, kemudian melangkah. Gundah. Apapun yang kaulakukan, aku doakan agar kau mendapatkan apa yang kauimpikan. Aku hanya sepersejuta persen noda yang tak pantas kau pikirkan. Aku mundur dengan segalanya yang mulai hancur. Aku lelah berandai-andai. Ya, untuk sekadar membayangkanpun, aku ciut.
Diposting oleh Fraintika Anggraeni di 14.30 0 komentar
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
Langganan: Postingan (Atom)

Blog Design by Gisele Jaquenod