skip to main | skip to sidebar

About me

Foto Saya
Fraintika Anggraeni
Fraintika Anggraeni kerap disapa Weje, Atun, atau Tuk-tuk. Punya persepsi sendiri tentang segala hal, tapi selalu terbuka terhadap persepsi orang lain. Tiap tahun ada masanya. Tiap masa ada tahunnya. Belajar legowo dan terima kenyataan :)
Lihat profil lengkapku

Subscribe To

Postingan
    Atom
Postingan
Semua Komentar
    Atom
Semua Komentar

Kalendar

research paper essay Free Calendar

Clock clock

Archivo del blog

  • ► 2017 (7)
    • ► September (1)
    • ► Agustus (1)
    • ► Januari (5)
  • ► 2016 (13)
    • ► Desember (4)
    • ► April (1)
    • ► Maret (3)
    • ► Februari (2)
    • ► Januari (3)
  • ► 2015 (14)
    • ► September (2)
    • ► Juni (2)
    • ► Mei (2)
    • ► April (2)
    • ► Maret (2)
    • ► Februari (4)
  • ► 2014 (49)
    • ► November (2)
    • ► Oktober (2)
    • ► Agustus (3)
    • ► Juni (11)
    • ► Mei (4)
    • ► April (11)
    • ► Maret (6)
    • ► Februari (4)
    • ► Januari (6)
  • ▼ 2013 (40)
    • ▼ November (5)
      • Sebenernya ini tugas TPI gue, tapi gue suka :D *di...
      • SATU BESAR
      • Hari Bapak Nasional
      • 11 NOVEMBER 2013
      • Proses yang Berharga
    • ► Oktober (3)
    • ► September (3)
    • ► Juli (3)
    • ► Februari (23)
    • ► Januari (3)
  • ► 2012 (30)
    • ► Desember (1)
    • ► November (11)
    • ► Oktober (6)
    • ► September (12)
  • ► 2010 (2)
    • ► November (1)
    • ► September (1)

Label

  • Cerpen (2)
  • Curhats (30)
  • Informatif (2)
  • Me and My Friends (7)
  • Owl City Lyrics (5)
  • Puisi (11)

Followers

Diberdayakan oleh Blogger.

Info

Rumah Dijual di Bintaro

Pengunjung

27846

Lencana Facebook

Fraintika Anggraeni

Buat Lencana Anda

F R A I ' S

Ketika perkataan bisa berubah di lidah, namun dalam aksara, kata akan tetap sama :)

Kamis, 21 November 2013

Sebenernya ini tugas TPI gue, tapi gue suka :D *disuruh bikin kata pengantar skripsi (sebelum disuruh bikin proposal)*

KATA PENGANTAR

            Puji syukur  penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan anugrah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kedudukan Dialek Bnyumasan di Era Modern”. Skripsi ini ditulis untuk salah satu syarat kelulusan dan memperoleh gelar Sarjana pada Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada.
            Penulisan skripsi ini tidak lepas dari kendala dan hambatan. Namun, berkat bantuan serta dorongan dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Maka, penulis haturkan ucapan terimakasih kepada
1.    Drs. Ridha Mashudi Wibowo, M. Hum., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberi bimbingan, arahan, nasihat, dan saran kepada penulis;
2.    Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana, S.U., M.A., selaku dosen pembimbing akademik, yang telah membimbing penulis sejak awal kuliah;
3.    Dr. Suhandono, selaku ketua jurusan Sastra Indonesia;
4.    Segenap dosen Sastra Indonesia yang telah memberikan banyak ilmu yang berharga kepada penulis;
5.    Administrator jurusan Sastra Indonesia, Mbak Dyah Ayu Herawati, A.Md, yang telah memberikan informasi tentang kegiatan akademik;
6.    Petugas perpustakaan, yang telah membantu mencarikan buku yang tidak terdeteksi oleh penulis;
7.    Kedua orang tua penulis, yang telah mencurahkan kasih sayang, dorongan moral, spiritual, dan finansial kepada penulis;
8.    Teman-teman UKM Marching Band Universitas Gadjah Mada, yang telah mengarkan penulis tentang manajemen waktu, kedisplinan, kekeluargaan, kegesitan, kerjasama, pengorbanan, dan memberi penulis banyak pengalaman dan pelajaran;
9.    Teman-teman Battery Marching Band Universitas Gadjah Mada, yang telah mewarnai kehidupan penulis dan mengajarkan penulis tentang kekuatan;
10. Teman-teman jurusan Sastra Indonesia 2012, yang telah berjuang bersama-sama dari awal masuk perkuliahan yang secara tidak langsung mengajarkan penulis arti persahabatan dan persaudaraan.
            Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik, saran, dan masukan yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

                                                                                             Yogyakarta, November 2013


                                                                                                Penulis
Diposting oleh Fraintika Anggraeni di 10.11 0 komentar

Kamis, 14 November 2013

SATU BESAR


Diposting oleh Fraintika Anggraeni di 18.04 0 komentar

Selasa, 12 November 2013

Hari Bapak Nasional

Salah satu akun twitter milik sebuah radio bilang kalo hari ini adalah hari Bapak Nasional, kemudian dia bertanya, "Jika di depanmu ada Bapak, apa yang kamu ingin katakan ?"
Sebenarnya, aku ngga follow akun tersebut, tapi aku ngga sengaja liat salah satu temanku meretweet kiriman tersebut.
Aku langsung follow. Emang murahan banget aku !

Aku speechless sesaat !
Ayah. Lama sekali aku ngga ketemu dia. Bahkan ngga akan pernah ketemu lagi. Cuman berharap lewat mimpi untuk bertemu dengannya.
Ayah. Sungguh, aku rindu hebat padanya. Sosok yang ekstra kuat ! Sosok panutan ! Sosok yang ngga bisa dilupakan.

Aku ingin merespon tweet tersebut, apa jadinya jika benar ada ayah di depan mataku ? Sekarang ?
Aku mungkin akan memeluknya erat-erat dan ngga akan aku lepas lagi. Ngga mau kehilangan untuk kedua kalinya.
Aku akan memberitahu padanya kalau aku sudah besar sekarang. Aku bukan lagi sosok anak kecil yang cengeng ketika ia meninggalkanku. Aku sekarang sudah bisa berjalan sendiri. Walau masih tertatih. Walau aku belum sehebat apa yang ia harapkan, tapi aku ingin memberitahu bahwa aku sedang dalam proses menuju kesana.

Ayah.
Sering aku memikirkan, sedang apa ia di alam sana ?
Merindukan ku kah ? merindukan ibu ku kah ? merindukan adik-adikku kah ?
menyesali perbuatan salahku kah ? sedang menunggu aku dan keluargaku dalam kedamaian kah ?
Aku rindu dahsyat pada Ayah.

Ah, Ayah.
Sering aku iri pada teman-temanku yang lain yang orangtuanya masih lengkap. Dulu sewaktu masih duduk di bangku sekolah dasar, aku tak pernah membayangkan bagaimana jadinya jika salah satu orangtuaku pergi. Pergi saja. Tidak hilang. Aku tak bisa membayangkan, akan seperti apa aku nanti. Aku selalu beranggapan bahwa, orangtuaku akan lengkap selamanya. Selamanya. Mereka akan datang di hari perpisahan sekolah, akan mengantarku ke sekolah baru, datang ke acara kelulusanku, bangga saat aku di terima di universutas yang aku inginkan dan mereka mengantarku dengan suka cita.
Tapi itu hanya anggapan dan harapanku saja. Tuhan memiliki gantchart yang dahsyat. Ia memanggilnya saat aku kelas satu SMA.
Kini, aku sering melihat temanku ditelpon ayahnya, bercerita tentang ayahnya, dan bercerita bagaimana mereka akrab dengan ayahnya. Aku juga demikian, namun aku hanya flashback "dulu, waktu ayahku ada..." sekarang *aku harap* dia telah tenang menuju surga.

Aku tanpa ayah, akan jadi sosok yang paling dipanuti, tapi aku terseok.
Ayah. Aku sayang sekali padamu.
Ibu sering bilang, ayah sangat sayang padaku. Aku menjadi anak kesayangan ayah. Ah Ayah ! You"re the real Superhero !!
Diposting oleh Fraintika Anggraeni di 15.29 0 komentar

Senin, 11 November 2013

11 NOVEMBER 2013

SEBELAS NOVEMBER DUARIBUTIGABELAS
Apa yang bakal terjadi di bulan depan pada tanggal yang sama ? udah sejauh mana pencapaian kita ?
Gatau kenapa ?
Sekarang-sekarang *sebenernya* semangat gue menggebu-gebu, tapi orang sekitar gue pasti ga pada tau, dan mungkin ngga mau tau. Ga percaya mungkin.
Sebentar lagi, kisah panjang yang luarbiasa dahsyatnya ini bakal segera berakhir.
Apa pendapat temen-temen gue ?
Seneng kah ? Sedihkan ? Puaskah ? Atau gimanakah ? Atau bahkan ngga ada perasaan apapun ?

SEBELAS NOVEMBER DUARIBUTIGABELAS
Gue sebenernya sayang sama Battery MBUGM. Sayang banget.
Gue ngerasa aku gagal ngebawa mereka merekat dan melekat.
Gagal.
Nonteknya ngga jadi.
Gue sedih. Gue gagal.
Gue sayang banget sama Natan, Irfan, Upik, Zumar, temen-temen seperbassdruman disini. Walau kadang mereka jutek, galak, lemot, nyebelin, ngeselin. Tapi mereka jadi warna dihidup gue. Mereka jadi guru buat gue.

Gue sayang sama Ciwi-ciwi. Dewi, Nicot, Ikha, Rifqa. Mereka tempat gue cerita dan teman gue menggila. Cuman mereka yang kadang paham akan kegalauan gue, mereka cewe-cewe super. Hampir ngga pernah mereka tuh bikin gue dongkol atau kesel.

Gue juga sayang ama Coach gue. Meski dia kadang ngeselin abis. Selalu nyuruh latihan disaat gue banyak tugas. Selalu nyuruh jarkom saat gue udah ngantuk. Selalu ngoreksi gue saat gue salah *iyalah*. Selalu ngga mau ngerti gue *itu lebay ngga sih* ya tapi gue sayang sama dia. Dia yang udah ngajarin gue dari NOL sampe sekarang, walau sekarang gue juga masih ngga bisa ngapa-ngapain. Dia banyak berkorban buat anak-anak Battery. Walau *menurut gue* dia tertutup, jadi gue suka kesel kalo ditanyain dia diem aja. Kalo ngga pas sms, dibalesnya singkat. tapi mungkin dia lagi sibuk.

Gue sayang Battery.
Dua bulan lagi, ditanggal yang sama, udah ngga ada lagi paket GPMB. Nggak ada lagi, display, ngga ada lagi partitur yang lecek di atas bassdrum, ga ada lagi jarkom yang nyuruh latihan dan konfirmasi latihan ke anak Battery. Ngga ada lagi cek-cok sana sini. Ngga ada lagi lelucon-lelucon edan. Ngga ada lagi.

Hal ini, terjadi untuk ketiga kalinya. Inilah hebatnya MARCHINGBAND. Selalu ngangenin walau aslinya nyusahin dan capekin. Di sela kemarahan ada kerinduan. Di tengah kebosanan ada sesuatu yang dirindukan.

Aku mau, aku pengen, abis GPMB beres, semuanya ngga ada yang berubah. Harus sama, ngga boleh ada renggang. Iya itu mauku. Tapi nggatau yang lain. Mungkin kalo ada yang baca, pikiran mereka bakal, "Duh, Tika egois banget. Emang hidup gue buat Marching aja"
Silahkan kalo ada yang berpendapat demikian. Aku udah pernah ngerasain hal ini. Dan ini tuh NAGIH banget !!

Selamat Berjuang, Wahai Pemenang !! Kita tunjukkan kalo kita memang yang terbaik !


Diposting oleh Fraintika Anggraeni di 13.13 0 komentar

Senin, 04 November 2013

Proses yang Berharga

Fraintika Anggraeni
12/329050/SA/16357
            Dingin malam mulai menyerang dan menggerayangi tubuhku yang kelelahan. Hari ini aku latihan seharian penuh mulai dari jam sembilan pagi sampai sembilan malam. Rasanya semua tulang di badanku ingin lepas. Kakiku sudah tidak lagi kuat menopang badanku. Aku ingin cepat pulang dan melupakan kejadian hari ini. Seharian berlatih, aku merasa tidak mendapatkan apapun, kecuali omelan dari pelatih. Dia bilang, pukulanku kurang legatto, diddle kiriku tak pernah jadi, roll-triplet tempo sedang juga masih belum rapi. Itu baru rudiment yang tidak terlalu sulit, jika sudah menyentuh rudiment yang mulai rumit seperti herta sampai paradiddle,  mungkin aku hanya diam saja saat latihan sambil melihat raut wajah pelatihku yang penuh amarah bercampur kecewa. Pantas saja jika Ia kecewa, karena dalam hitungan hari unit Marching Bandku akan mengikuti kejuaran tingkat nasional di Istora senayan, tetapi skill ku tidak kunjung mengalami progress yang berarti.
            Bukan hari ini saja aku mengalami hal seperti itu. Seminggu, aku mengalaminya lima kali. Dalam sehari aku mengalaminya tujuh sampai dua belas jam. Aku merasa sia-sia. Latihan sejak pagi dibuka dengan apel kemudian stretching, lari keliling boulevard, membopong bassdrum dan memukulnya dengan artikulasi yang tidak jelas lalu mendengar pelatih mengomel. Itulah kegiatan yang menyita waktu bermainku yang kusebut dengan latihan Marching Band.

            Sebenarnya aku sudah menyadari semuanya, mulai dari kekuranganku, unit yang akan bertanding sampai pelatihku yang mulai jengkel terhadapku. Aku sudah mencoba melakukan perubahan. Karena aku tau, beban yang ada di pundakku amat berat, yaitu membawa nama baik almamaterku di kancah nasional. Aku juga menyadari bahwa sebenarnya aku bisa, sama seperti teman-temanku yang lain, jika aku mau berjuang lebih keras lagi, mencerna perkataan pelatih dan merealisasikannya, menghargai setiap keringat yang jatuh, dan menikmati setiap proses yang terjadi. Tanpa disadari aku adalah sesuatu yang berharga dalam almamaterku.
Diposting oleh Fraintika Anggraeni di 15.27 0 komentar
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
Langganan: Postingan (Atom)

Blog Design by Gisele Jaquenod