skip to main | skip to sidebar

About me

Foto Saya
Fraintika Anggraeni
Fraintika Anggraeni kerap disapa Weje, Atun, atau Tuk-tuk. Punya persepsi sendiri tentang segala hal, tapi selalu terbuka terhadap persepsi orang lain. Tiap tahun ada masanya. Tiap masa ada tahunnya. Belajar legowo dan terima kenyataan :)
Lihat profil lengkapku

Subscribe To

Postingan
    Atom
Postingan
Semua Komentar
    Atom
Semua Komentar

Kalendar

research paper essay Free Calendar

Clock clock

Archivo del blog

  • ► 2017 (7)
    • ► September (1)
    • ► Agustus (1)
    • ► Januari (5)
  • ▼ 2016 (13)
    • ► Desember (4)
    • ► April (1)
    • ▼ Maret (3)
      • Kepada Kalian yang . . . .
      • NGARET
      • Terlampau Jauh
    • ► Februari (2)
    • ► Januari (3)
  • ► 2015 (14)
    • ► September (2)
    • ► Juni (2)
    • ► Mei (2)
    • ► April (2)
    • ► Maret (2)
    • ► Februari (4)
  • ► 2014 (49)
    • ► November (2)
    • ► Oktober (2)
    • ► Agustus (3)
    • ► Juni (11)
    • ► Mei (4)
    • ► April (11)
    • ► Maret (6)
    • ► Februari (4)
    • ► Januari (6)
  • ► 2013 (40)
    • ► November (5)
    • ► Oktober (3)
    • ► September (3)
    • ► Juli (3)
    • ► Februari (23)
    • ► Januari (3)
  • ► 2012 (30)
    • ► Desember (1)
    • ► November (11)
    • ► Oktober (6)
    • ► September (12)
  • ► 2010 (2)
    • ► November (1)
    • ► September (1)

Label

  • Cerpen (2)
  • Curhats (30)
  • Informatif (2)
  • Me and My Friends (7)
  • Owl City Lyrics (5)
  • Puisi (11)

Followers

Diberdayakan oleh Blogger.

Info

Rumah Dijual di Bintaro

Pengunjung

Lencana Facebook

Fraintika Anggraeni

Buat Lencana Anda

F R A I ' S

Ketika perkataan bisa berubah di lidah, namun dalam aksara, kata akan tetap sama :)

Jumat, 18 Maret 2016

Kepada Kalian yang . . . .

Selamat malam pada sebuah malam yang hening tanpa ada angin atau suara-suara lainnya yang menggambarkan malam. 

Bulan luntur dan bebintangan tak banyak yang muncul.

Kali ini aku akan berkata dari lubuk hatiku yang teramat dalam.

Aku ingin menghilang dari kalian. Aku ingin hilang dan tak ingin mengenal kalian lagi. Ini sungguh menyakitkan. Sungguh, kalian pasti bertanya mengapa aku seceroboh ini dalam mengambil keputusan. bukan aku ingin memutus, namun nampaknya, aku akan terus tersakiti jika harus senantiasa bersama kalian. Salah satu di antara kalian sangat melukaiku. Sangat. Sangat. Aku tak pernah berpikir ia bisa sejahat itu, walau mungkin dalam pikirannya ia tak pernah melakukannya.

Ya, tetapi secara tidak langsung, semuamuanya sangat menyakiti.jika aku terus ada bersama kalian, akan segila apa aku? Toh kini kita sudah berakhir dan tak ada lagi kesibukan yang mengharuskan kita saling berkomunikasi lagi. Aku pernah bilang tempo hari, nampaknya kita hanya akan berakhir sebagai teman kerja. Dan aku kini merasakannya. Kalian sejatinya tak pernah memberi apa yang biasa kalian gembar-gemborkan. Aku hanya bisa terluka dan berpikiran negatif. Bagaimana lagi jika bukan menghilang. Aku ingin tenang. Aku ingin hilang. Mumpung aku sudah terbiasa dengan semuanya.

Bukan aku ingin merusak kebersamaan selama ini, aku masih selalu terbuka secara pribadi untuk menjadi teman kalian. Namun jika untuk beriringan terus, aku tidak mau.

Proses kemarin sangaat berkesan bagiku, namun aku tak pernah bisa memposisikan diriku sebagai sahabat atau bagian dari kalian. Sangat sulit rasanya. Ketika aku ingin berbicara, bercerita, berbagi kisah, kadang aku masih ragu, apakah kalian benar-benar mendengarkanku? Apakah kalian benar-benar memposisikan diri kalian seperti aku? Nampaknya tidak.


Ya, selalu seperti inilah aku.terus menerus dirundung rasa negatif thinking. Kalian senantiasa melukaiku. Lewat apapun.
Diposting oleh Fraintika Anggraeni di 14.19 0 komentar

NGARET

Pada dasarnya, gue adalah orang yang selo dan santai. Orang mau beranggapan apapun gue ngga peduli. Orang mau ngelakuin apapun, bukan masalah buat gue. Ya walau terkadang gue suka nyinyir wkwk. Tapi tindak nyinyir gue ngga mendominasi kok. Mungkin lebih ke opini aja yang cukup di-share ke temen-temen deket aja.

Akan tetapi, dari keseluruhan hal negatif yang dilakukan temen-temen gue, gue paling tidak mentoleransi satu hal. NGARET. Entah kenapa, menurut gue, kalo orang ngaret itu dosanya dobel-dobel. Pertama, dia dapet dosa karena bohong. Kedua dia dapet dosa karena bikin orang suudzon, dan ketiga dia dapet dosa karena bikin orang marah. Hahaha,gue ngga nge-judge ya. Itu cuma pengandaian gue.

Nah, kenapa gue ngga suka orang ngaret? Ya Allah, serius deh ya, gue ngga pernah memaafkan orang yang ngaret karena itu sangat menyakiti hati gue hikes. Hahah lebay. Ya, kenapa gue ngga memaafkan? Karena, gue termasuk orang yang terstruktur walaupun  ngga ada yang tau dan walau secara tersurat gue orangnya berantakan. Tapi jangan salah, gue selalu menyusun jadwal gue tiap harinya. Nah, kalo misalnya ada orang yang ngaret, ewh, mereka sudah memorakporandakan agenda gue yang berharga L

Pasti  udah ngga asing dong dengan peribahasa “Waktu adalah uang”. Pernah mikir ngga kenapa sampe ada orang yang menyamakan waktu dengan uang. Ya karena kedua hal tersebut sangat berharga. Maybe kalo kita kehilangan uang, kita bisa saja mendapatkannya kembali, but, ketika kita kehilangan waktu, it never come back. Uang, kalo ngga ada seribu, ngga akan jadi sejuta. Nah, satu jam kalo kehilangan satu menit, bukan satu jam lagi namanya. Apalagi kalo kita tahu jika dalam satu menit yang hilang itu kita bisa melakukan hal-hal lain yang bermanfaat.

Ewh, pokonya gue ilfeel banget sama orang yang ngaret. “Jam 12.30 kita kumpul ya” and then, baru pada kumpul jam 13.15. coba kalo misalnya itu janjiannya nonton film? Ya udah bablas filmnya. Kalo misalnya janjiannya buat jenguk orang, mungkin jam besuknya jadi berkurang. Ya gitu deh pokonya.

Pernah satu kali, gue mau latihan. Nah, pada hari itu, gue sudah berencana bakal ngebersihin alat kesehatan sebelum latihan di mulai dan harus beli galon, menuhin air minum, dan ngebantu piket lainnya. Latihan dimulai jam 18.00 dan piket biasanya berlangsung satu jam sebelumnya, at least, gue harus di lapangan sekitar jam 16.50 lah biar bisa beres-beres bentar dulu. Nah, karena gue mau bersihin alat kesehatan yang agak rumit dan ribet, gue mengestimasikan nyampe jam 16.00. nah, ceritanya, ada temen gue yang berbaik hati mau  jemput (karena gue ngga ada kendaraan)  tapi dia malah ngaret karena blablabla males banget dengerinnya. Sampe jam 16.30 temen gue ngga dateng-dateng, akhirnya gue memutuskan nyari ojek dan gue ngojek sampe lapangan.dan sekitar jam 16.45 gue papasan sama temen gue itu dan dia nampak buru-buru mau jemput gue. Huh. Kenapa coba dia ngga bilang kalo dia punya kesibukan sehingga dia ngga bisa jemput gue. Atau kalo ngga, seenggaknya nggak usah sok baik mau jemput-jemput deh kalo pada akhirnya cuma bikin agenda gue berantakan. Huh.

Ada lagi, jadi suatu hari gue janjian sama temen gue buat dateng ke acara perayaan gitu. Janjiannya, “aku jemput abis maghrib ya” hm, abis maghrib itu kan biasanya jam 18.30 lah ya. Nah, gue udah mandi jam 18.00 dan selesai dandan jam 18.20 niatnya biar yang nantinya jemput gue ngga nunggu lama. But, gue udah nunggu nunggu nunggu. Oke lah, abis maghrib kan sebelum isya, mungkin jam 18.45 kali ya. Sampe gue sms lagi, “mau jamberapa nih ngejemputnya?” dan dia bales, “jam 7an lebih dikit” wah. Perasaan gue udah ngga enak nih, jam 7an dan lebih dikit. 19.15 lebih 15 menit mungkin. Ya ampun, 19.30  dan gue udah ready to go jam 18.20 buset dah.  Memang ngga ada close gate sih, tapi temen gue itu cuma bisa sampe jam 20.00 ya masa gue ke acara tersebut cuma setengah jam. Dan ternyata, 19.30 dia belum datang. Fix, gue lepas baju dan hapus make-up. Jam 19.46 dia  baru datang pas banget setelah gue cuci muka. Perasaan gue sangat teriris, gaes, haha.

Hal kaya gitu ngga cuma gue alamin satu atau dua kali. Sebel juga sih, kalo segala kegiatan gue terhambat gara-gara oknum ngga bertanggung jawab. Gue kadang ngerasa, kalo misalnya gue marah sama temen gue yang ngaret itu, gue yang ngga bisa memposisikan diri gue, secara, di Indonesia kan  jamnya ekstrakaret. Tapi, entah kenapa gue merasa sedih aja huhuhu.

Hm, kalo suatu hari ada yang baca, bukannya mau marah sih dan sok suci sih haha, gini-gini juga gue kadang pernah ngaret, tapi mbok ya yuk kita tepati waktu. Kalo bilang jam 12.00 ya setidaknya jam 11.50 udah di venue, atau bisa mengestimasikan waktu keberangkatan gitu-gitu.

Eh ini lagi yang gue ngga suka, kalo misalnya ada anak marching yang bilang, “ya ampun, gue jadi anak marching jadi tepat waktu terus lho” alah palsu banget, lo tepat waktu juga karena kalo lo latihan ada apelnya dan kalo lo telat apel, lo bakal kena hukuman. Jadi, kalo lo belum bisa tepat waktu, ngga usah umbar-umbar. Apalagi kalo disuruh LPJ atau tutor, anjir, ngaretnya bisa 2 jam. Kaya gitu ngakunya nak marching yang jadi tepat waktu bullshit anjir hahahaha. (Kalo ini buat di marching yang gue jalani doang kok. Buat orangnya, bukan marchingnya)


Ya gitu deh. Aku bener-bener benci orang ngaret. Ngaret adalah kesalahan yang sangat sulit dimaafkan.
Diposting oleh Fraintika Anggraeni di 14.13 0 komentar

Terlampau Jauh

Mengapa kita tidak bertemu? Padahal aku tahu ada jejak yang berasal dari sepatumu
Mengapa kita tidak bertemu? Padahal aku mendengar tawamu dari jauh
Mengapa kita tidak bertemu? Bahkan kita saling berkirim pesan dari tempat yang berdekatan.

Apakah sudah lelah?
Apakah mulai jenuh?
Apakah kau sungguh-sungguh sibuk?

Aku melihat kau berjalan menjauh. Aku sengaja tak memanggil namamu.
Aku mendengar kau berbicara. Aku sengaja tak turut serta.

Kenapa tak pernah mau tahu aku ada.
Kenapa tak pernah berpikir.
Kenapa kau terlalu egois.
Kenapa.

Dan pada akhirnya, aku hanya tenggelam dalam spekulasiku sendiri.
Dan pada akhirnya, aku merasa aku tak pernah dibutuhkan lagi.
Dan pada akhirnya, aku akan memilih lepas dan tak pernah berbaur lagi.

Semua sikapmu dan semua sikapku membuat aku terlampau jauh.
Jauh sekali aku berpikir dan menganggap semua adalah benci.
Semua sikapmu adalah salah. Padahal sejatinya, aku hanya terlampau jauh..
Diposting oleh Fraintika Anggraeni di 14.11 0 komentar
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
Langganan: Postingan (Atom)

Blog Design by Gisele Jaquenod