Selamat malam pada sebuah malam yang hening tanpa ada angin
atau suara-suara lainnya yang menggambarkan malam.
Bulan luntur dan bebintangan
tak banyak yang muncul.
Kali ini aku akan berkata dari lubuk hatiku yang teramat
dalam.
Aku ingin menghilang dari kalian. Aku ingin hilang dan tak
ingin mengenal kalian lagi. Ini sungguh menyakitkan. Sungguh, kalian pasti
bertanya mengapa aku seceroboh ini dalam mengambil keputusan. bukan aku ingin
memutus, namun nampaknya, aku akan terus tersakiti jika harus senantiasa
bersama kalian. Salah satu di antara kalian sangat melukaiku. Sangat. Sangat.
Aku tak pernah berpikir ia bisa sejahat itu, walau mungkin dalam pikirannya ia
tak pernah melakukannya.
Ya, tetapi secara tidak langsung, semuamuanya sangat
menyakiti.jika aku terus ada bersama kalian, akan segila apa aku? Toh kini kita
sudah berakhir dan tak ada lagi kesibukan yang mengharuskan kita saling
berkomunikasi lagi. Aku pernah bilang tempo hari, nampaknya kita hanya akan
berakhir sebagai teman kerja. Dan aku kini merasakannya. Kalian sejatinya tak
pernah memberi apa yang biasa kalian gembar-gemborkan. Aku hanya bisa terluka
dan berpikiran negatif. Bagaimana lagi jika bukan menghilang. Aku ingin tenang.
Aku ingin hilang. Mumpung aku sudah terbiasa dengan semuanya.
Bukan aku ingin merusak kebersamaan selama ini, aku masih
selalu terbuka secara pribadi untuk menjadi teman kalian. Namun jika untuk
beriringan terus, aku tidak mau.
Proses kemarin sangaat berkesan bagiku, namun aku tak pernah
bisa memposisikan diriku sebagai sahabat atau bagian dari kalian. Sangat sulit
rasanya. Ketika aku ingin berbicara, bercerita, berbagi kisah, kadang aku masih
ragu, apakah kalian benar-benar mendengarkanku? Apakah kalian benar-benar
memposisikan diri kalian seperti aku? Nampaknya tidak.
Ya, selalu seperti inilah aku.terus menerus dirundung rasa
negatif thinking. Kalian senantiasa melukaiku. Lewat apapun.
0 komentar:
Posting Komentar