Mengapa kita tidak bertemu? Padahal aku tahu ada jejak yang berasal dari sepatumu
Mengapa kita tidak bertemu? Padahal aku mendengar tawamu dari jauh
Mengapa kita tidak bertemu? Bahkan kita saling berkirim pesan dari tempat yang berdekatan.
Apakah sudah lelah?
Apakah mulai jenuh?
Apakah kau sungguh-sungguh sibuk?
Aku melihat kau berjalan menjauh. Aku sengaja tak memanggil namamu.
Aku mendengar kau berbicara. Aku sengaja tak turut serta.
Kenapa tak pernah mau tahu aku ada.
Kenapa tak pernah berpikir.
Kenapa kau terlalu egois.
Kenapa.
Dan pada akhirnya, aku hanya tenggelam dalam spekulasiku sendiri.
Dan pada akhirnya, aku merasa aku tak pernah dibutuhkan lagi.
Dan pada akhirnya, aku akan memilih lepas dan tak pernah berbaur lagi.
Semua sikapmu dan semua sikapku membuat aku terlampau jauh.
Jauh sekali aku berpikir dan menganggap semua adalah benci.
Semua sikapmu adalah salah. Padahal sejatinya, aku hanya terlampau jauh..
Mengapa kita tidak bertemu? Padahal aku mendengar tawamu dari jauh
Mengapa kita tidak bertemu? Bahkan kita saling berkirim pesan dari tempat yang berdekatan.
Apakah sudah lelah?
Apakah mulai jenuh?
Apakah kau sungguh-sungguh sibuk?
Aku melihat kau berjalan menjauh. Aku sengaja tak memanggil namamu.
Aku mendengar kau berbicara. Aku sengaja tak turut serta.
Kenapa tak pernah mau tahu aku ada.
Kenapa tak pernah berpikir.
Kenapa kau terlalu egois.
Kenapa.
Dan pada akhirnya, aku hanya tenggelam dalam spekulasiku sendiri.
Dan pada akhirnya, aku merasa aku tak pernah dibutuhkan lagi.
Dan pada akhirnya, aku akan memilih lepas dan tak pernah berbaur lagi.
Semua sikapmu dan semua sikapku membuat aku terlampau jauh.
Jauh sekali aku berpikir dan menganggap semua adalah benci.
Semua sikapmu adalah salah. Padahal sejatinya, aku hanya terlampau jauh..
0 komentar:
Posting Komentar