skip to main | skip to sidebar

About me

Foto Saya
Fraintika Anggraeni
Fraintika Anggraeni kerap disapa Weje, Atun, atau Tuk-tuk. Punya persepsi sendiri tentang segala hal, tapi selalu terbuka terhadap persepsi orang lain. Tiap tahun ada masanya. Tiap masa ada tahunnya. Belajar legowo dan terima kenyataan :)
Lihat profil lengkapku

Subscribe To

Postingan
    Atom
Postingan
Komentar
    Atom
Komentar

Kalendar

research paper essay Free Calendar

Clock clock

Archivo del blog

  • ► 2017 (7)
    • ► September (1)
    • ► Agustus (1)
    • ► Januari (5)
  • ▼ 2016 (13)
    • ▼ Desember (4)
      • Terima kasih atas dua tahun yang sangat menakjubka...
      • Ketika Semuanya Harus Berubah
      • CHOOSE
      • Hurt
    • ► April (1)
    • ► Maret (3)
    • ► Februari (2)
    • ► Januari (3)
  • ► 2015 (14)
    • ► September (2)
    • ► Juni (2)
    • ► Mei (2)
    • ► April (2)
    • ► Maret (2)
    • ► Februari (4)
  • ► 2014 (49)
    • ► November (2)
    • ► Oktober (2)
    • ► Agustus (3)
    • ► Juni (11)
    • ► Mei (4)
    • ► April (11)
    • ► Maret (6)
    • ► Februari (4)
    • ► Januari (6)
  • ► 2013 (40)
    • ► November (5)
    • ► Oktober (3)
    • ► September (3)
    • ► Juli (3)
    • ► Februari (23)
    • ► Januari (3)
  • ► 2012 (30)
    • ► Desember (1)
    • ► November (11)
    • ► Oktober (6)
    • ► September (12)
  • ► 2010 (2)
    • ► November (1)
    • ► September (1)

Label

  • Cerpen (2)
  • Curhats (30)
  • Informatif (2)
  • Me and My Friends (7)
  • Owl City Lyrics (5)
  • Puisi (11)

Followers

Diberdayakan oleh Blogger.

Info

Rumah Dijual di Bintaro

Pengunjung

Lencana Facebook

Fraintika Anggraeni

Buat Lencana Anda

F R A I ' S

Ketika perkataan bisa berubah di lidah, namun dalam aksara, kata akan tetap sama :)

Selasa, 20 Desember 2016

Hurt

Rasanya aku sudah tak pernah percaya lagi dengan lagu cinta.
Apakah cinta benar-benar ada?
Apakah ketulusan itu benar-benar nyata?
Apakah semuanya benar-benar serius?
Aku tak pernah berpikiran lagi untuk percaya dan mengikuti hal-hal yang semu.
Bahkan seseorang terdekat saja bisa menyakiti.
Katanya teman dekat, katanya saling peduli.
Kenapa menyakiti?
Kemudian aku tak pernah habis pikir, mengapa bisa jadi begini?
Mengapa semuanya harus berakhir kecewa seperti ini.
Yang tertinggal hanya perasaan yang menyakitkan.
Sakit saat melihat mereka.
Sakit saat mendengarnya berbicara.
Aku berubah menjadi pembenci.
Aku benci.
Terima kasih telah melukai. Telah membuat sakit.
Terima kasih atas semua air mata yang kukeluarkan.

Kau benar-benar seburuk-buruknya teman dekat.
Diposting oleh Fraintika Anggraeni di 16.58

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Blog Design by Gisele Jaquenod