Bismilllahirahmanirrahim
Alhamdulillah, ternyata sampai saat ini saya masih diberi
kesempatan untuk menghirup udara di awal tahun 2017. Banyak sekali cerita dan
kisah selama ini, terkhusus selama saya
berkuliah di kota pelajar, Yogyakarta.
Kini, tiba saatnya saya harus melangkahkankaki sendiri
secara mandiri. Tanpa orang-orang yang terbiasa menemani. Tanpa orang-orang
yang biasa ada di sisi. 2017 sudah seharusnya menjadi tahun perubahan bagi
saya. Menuju kedewasaan yang semakin mantap.
2012 tahun teramat berat bagi saya karena harus berjuang
untuk lulus UN dan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Ada beberapa
nama instansi yang saya inginkan. Pada akhirnya, Tuhan membawa saya ke Jurusan
Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Tahun yang penuh dengan keceriaan sebagai mahasiswa baru. Tahun yang
membanggakan karena ternyata saya bisa masuk ke salah satu universitas terbaik
di Indonesia.
2013 tahun teramat mengesankan. Di akhir 2012, saya mendaftar
di sebuah UKM yang memang saya geluti bidangnya sejak SMA. Marching Band.
Marching Band UGM memberikan banyak pelajaran dan pengalaman kepada saya sejak
saat itu. pleton, nontek, pelantikan, section leader, saya mendapatkan banyak
hal di tahun 2013. Sampai akhirnya di akhir 2013, impian saya selama ini
terwujud karena MB UGM. GPMB. Pertama kali saya menginjakkan kaki di lantai
kuning istora. Melewati proses yang sangat melelahkan. TC, Karantina, Konser
Pamit, dan banyak lagi proses melelahkan. Hingga akhirnya, proses yang panjang
tersebut memberi hasil yang memuaskan. Juara 2 divisi umum.
2014 tahun yang tidak begitu mengesankan. Saya menjalani
hari dengan biasa saja. Seperti mahasiswa pada umumnya, seperti anggota
marching band pada umumnya. Ah, namun saya bergabung dengan sebuah acara di
jurusan. Bulan Bahasa 2014 sebagai staf divisi acara. Sebelumnya, saya tidak
pernah tergabung dalam divisi acara. Biasanya, di divisi perlengkapan. Banyak yang
terkejut dengan keputusan saya untuk tergabung dalam divisi tersebut. Akan tetapi,
walau tidak maksimal, saya bisa melewatinya dan ikut menyukseskan acara Bulan
Bahasa 2014.
2015 tahun menakjubkan. Tidak pernah terlintas sebelumnya
bahwa saya pada akhirnya menjadi seseorang yang cukup berpengaruh di Marching
Band UGM. Saya terpilih dan dipilih menjadi Pengurus Harian Marching Band
Universitas Gadjah Mada. Menjadi seorang ketua bidang SDM dan keorganisasian. Sangat
tidak mudah untuk menjalani hari sebagai seorang kabid SDM, mungkin tidak akan
saya jabarkan di sini. Intinya, banyak pelajaran dan kenangan yang bisa diambil
dari perjalanan itu. bukan hanya menjadi Ketua Bidang, di 2015, saya berkesempatan untuk mengabdi ke
pelosok negeri. Di perbatasan antara Indonesia-Malaysia selama dua bulan. Bertemu
dengan orang-orang yang tak pernah kukenal sebelumnya, menghabiskan waktu tanpa
listrik dan sinyal,berbaur bersama masyarakat, amndi di sungai, semua
ketradisionalannya membuat saya tak pernah habis bersyukur. Di 2015 juga, MB
UGM kembali bertarung di lantai kuning Istora. Sayangnya, saya sudah bukan
seorang player lagi. Saya adalah orang yang mengurusi 108 orang yang bermain
saat itu. walau hasilnya tidak terlalu memuaskan, namun, ada beberapa catatan
sejarah yang berhasil diraih oleh kami. Apapun hasilnya, yang berkesan adalah
prosesnya.
2016 tahun yang penuh dengan drama. Mengawali tahun dengan
memulai menyusun skripsi, kemudian seminar, kemudian pendadaran, dan akhirnya
saya menyelesaikan studi dan mendapat gelar Sarjana Sastra. Tahun yang penuh
perjuangan. Ketika saya harus mengungkapkan perasaan yang satu tahun lebih
dipendam kepada seseorang yang katanya juga mempunyai perasaan yang sama. Namun,
karena terhalang agama dan masa lalu, kami tidak pernah benar-benar bersama. Hanya
sepatah dua patah kata yang bisa terucapkan dan menegaskan bahwa kami tak akan
pernah bisa bersatu. Setelahitu, banyak drama yang terjadi lagi. 2016
mengajarkan saya tentang kesepian dan perpisahan. Di ujung tahun, saya hampir
sendirian dan kehilangan teman. 2016 mengajarkan saya untuk mengambil keputusan
dan memilih yang lebih pasti. Oh iya, di tahun 2016 MB UGM menyelenggarakan
konser dan saya menjabat sebagai manajer personalia. Walau tak pernah ada rasa
memiliki yang pasti, namun saya menghargai jalannya konser dan terus berusaha
uuntuk melakukan semua tugas dengan baik. Sampai konser selesai, saya tidak
pernah mendapatkan apa-apa.
2017. saya harap saya bisalebih baik lagi, lebih dewasa
lagi, dan lebih mengerti makna kehidupan secara umum. Saya berharap mendapatkan
teman sejati, teman yang benar-benar ada ketika suka dan duka, teman yang tak
pernah membiarkan saya menangis karena sepi. Sepi sangat menyakitkan. Sepi bisa
membunuh. 2017. Belum ada gambaran pasti bagaimana hari-harinya akansaya lalui.
Semoga menjadi tahun yang ramah dan memberi banyak cerita.
0 komentar:
Posting Komentar