Hari mulai sore. Hujan yang turun sedari siang tadi mulai mereda. Aku masih diam. Acara ini tak kunjung selesai. Aku bosan, aku jenuh di sini. Terlebih, aku punya sesuatu yang menyesak. Sesuatu yang tak bisa kuungkap sembarangan di sana-sini. Aku masih diam. Masih tak tau harus berbuat apa. Apa diam terus ?
Kemudian aku melengos, membuang muka ke arah rintik-rintik hujan. Di sana, ada segerombol anak yang setia dengan hujan. Apa mereka tak dingin ?
Kemudian aku melirik ke arah yang lain, ada sepasang yang bercumbu. Ah, aku ini di dunia nyata atau di dalam cerita, sih sebenarnya ?
Aku malas, makin malas menghadapi dia-dia-dia yang mulutnya bau busuk. Ah, aku ini menulis apa ?
Yang pasti aku rindu rumah. Rumah yang sebenarnya, dan itu sudah tidak ada. Aku rindu masakan Bunda. Hujan begini Ia jago sekali menyulap dingin. Walau Ia yang cerewet menyuruhku bangun cepat dan mandi sore, tapi aku rindu rumah.
Tapi, kerinduan ini hanya sebatas rindu sepertinya. Sama seperti merindukan ayah. Kalau aku rindu dia, rindu itu akan berujung rindu. Tak menemui titik temu. Ya. kerinduanku hanya akan menjadi rindu. Angin tetap saja angin dan dingin akan semakin mendingin.
Ayo! Kapan acara ini selesai, aku ingin segera pulang dan menangis. Mungkin aku akan membangkai sepi di kamar.
Kemudian aku melengos, membuang muka ke arah rintik-rintik hujan. Di sana, ada segerombol anak yang setia dengan hujan. Apa mereka tak dingin ?
Kemudian aku melirik ke arah yang lain, ada sepasang yang bercumbu. Ah, aku ini di dunia nyata atau di dalam cerita, sih sebenarnya ?
Aku malas, makin malas menghadapi dia-dia-dia yang mulutnya bau busuk. Ah, aku ini menulis apa ?
Yang pasti aku rindu rumah. Rumah yang sebenarnya, dan itu sudah tidak ada. Aku rindu masakan Bunda. Hujan begini Ia jago sekali menyulap dingin. Walau Ia yang cerewet menyuruhku bangun cepat dan mandi sore, tapi aku rindu rumah.
Tapi, kerinduan ini hanya sebatas rindu sepertinya. Sama seperti merindukan ayah. Kalau aku rindu dia, rindu itu akan berujung rindu. Tak menemui titik temu. Ya. kerinduanku hanya akan menjadi rindu. Angin tetap saja angin dan dingin akan semakin mendingin.
Ayo! Kapan acara ini selesai, aku ingin segera pulang dan menangis. Mungkin aku akan membangkai sepi di kamar.
0 komentar:
Posting Komentar