skip to main | skip to sidebar

About me

Foto Saya
Fraintika Anggraeni
Fraintika Anggraeni kerap disapa Weje, Atun, atau Tuk-tuk. Punya persepsi sendiri tentang segala hal, tapi selalu terbuka terhadap persepsi orang lain. Tiap tahun ada masanya. Tiap masa ada tahunnya. Belajar legowo dan terima kenyataan :)
Lihat profil lengkapku

Subscribe To

Postingan
    Atom
Postingan
Komentar
    Atom
Komentar

Kalendar

research paper essay Free Calendar

Clock clock

Archivo del blog

  • ► 2017 (7)
    • ► September (1)
    • ► Agustus (1)
    • ► Januari (5)
  • ► 2016 (13)
    • ► Desember (4)
    • ► April (1)
    • ► Maret (3)
    • ► Februari (2)
    • ► Januari (3)
  • ► 2015 (14)
    • ► September (2)
    • ► Juni (2)
    • ► Mei (2)
    • ► April (2)
    • ► Maret (2)
    • ► Februari (4)
  • ▼ 2014 (49)
    • ► November (2)
    • ► Oktober (2)
    • ► Agustus (3)
    • ► Juni (11)
    • ► Mei (4)
    • ► April (11)
    • ► Maret (6)
    • ► Februari (4)
    • ▼ Januari (6)
      • Sajak Hujan
      • GPMB 2013
      • Merindu
      • Sebatang Coklat
      • Bila Hari Ini Benar-benar Terjadi
      • Surat cinta yang tak kunjung diterima
  • ► 2013 (40)
    • ► November (5)
    • ► Oktober (3)
    • ► September (3)
    • ► Juli (3)
    • ► Februari (23)
    • ► Januari (3)
  • ► 2012 (30)
    • ► Desember (1)
    • ► November (11)
    • ► Oktober (6)
    • ► September (12)
  • ► 2010 (2)
    • ► November (1)
    • ► September (1)

Label

  • Cerpen (2)
  • Curhats (30)
  • Informatif (2)
  • Me and My Friends (7)
  • Owl City Lyrics (5)
  • Puisi (11)

Followers

Diberdayakan oleh Blogger.

Info

Rumah Dijual di Bintaro

Pengunjung

27846

Lencana Facebook

Fraintika Anggraeni

Buat Lencana Anda

F R A I ' S

Ketika perkataan bisa berubah di lidah, namun dalam aksara, kata akan tetap sama :)

Kamis, 02 Januari 2014

Surat cinta yang tak kunjung diterima

Ketika aku mencintaimu dengan separuh nafas dan separuh nyawaku. Tanpa engkau tau. Memandangimu di setiap apa yang berlaku diharimu. Tawa, canda. suka, duka, marah, hampa. Aku bisa merasakan. Tanpa engkau tau. Saat aku ingin selangkah lebih dekat denganmu, tapi kau malah mendekat dua langkah dengan yang lain. Dan yang lain itu adalah manusia yang kusebut dengan sahabat. Inilah kisah cintaku yang tak pernah kau dan yang lain tau. Hanya aku, nafasku, dan angin sore yang tau. Kadang, rinai hujan dan bulan luntur yang jadi tempat peraduanku. berbahagialah dengan dia. Aku cukup disini menata dan membingkai luka hati karena pernah menyukaimu.

Angin sore, saat aku sendiri di ujung senja sunyi. Kala kau datang, mentari cemerlang. Namun kau dingin, layaknya udara malam yang menggerayangi tubuh. Kemudian ia menggigil. Aku salah menyukaimu.

Lalu kau membuang muka, seolah tak mau tau aku ada. Membuang aku yang kadangmengganggu ketenanganmu. Aku hanya mencari secercah kehangatan dalam tubuhmu. Ibarat di tengah hujan di malam pekat dan kilat bergulat, aku mencari unsur lain walau itu sebatang korek api dengan kehangatan yang tak menjamin pasti.

Tak jarang kau kesal. Aku menyesal. Aku kadang merasa bosan dengan alur kisah yang hambar. Berganti tokoh dan tak pernah mencapai klimaks. Tak pernah ada ending. Hanya separuh halaman kemudian hilang.

Kini, hari yang tidak pernah ku nanti-nanti tiba. Ia akan menghilangkanmu dan kisahmu. Aku akan sendirian bersama malam yang tak kunjung jadi siang. Aku tak pernah mau mengungkapkan aku menyukaimu. Aku pecundang. Kini, di awal tahun dan di ujung kisah, aku terdiam, berharap tak ada air mata yang menangisimu.
Diposting oleh Fraintika Anggraeni di 14.08

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Blog Design by Gisele Jaquenod