skip to main | skip to sidebar

About me

Foto Saya
Fraintika Anggraeni
Fraintika Anggraeni kerap disapa Weje, Atun, atau Tuk-tuk. Punya persepsi sendiri tentang segala hal, tapi selalu terbuka terhadap persepsi orang lain. Tiap tahun ada masanya. Tiap masa ada tahunnya. Belajar legowo dan terima kenyataan :)
Lihat profil lengkapku

Subscribe To

Postingan
    Atom
Postingan
Semua Komentar
    Atom
Semua Komentar

Kalendar

research paper essay Free Calendar

Clock clock

Archivo del blog

  • ► 2017 (7)
    • ► September (1)
    • ► Agustus (1)
    • ► Januari (5)
  • ► 2016 (13)
    • ► Desember (4)
    • ► April (1)
    • ► Maret (3)
    • ► Februari (2)
    • ► Januari (3)
  • ► 2015 (14)
    • ► September (2)
    • ► Juni (2)
    • ► Mei (2)
    • ► April (2)
    • ► Maret (2)
    • ► Februari (4)
  • ▼ 2014 (49)
    • ► November (2)
    • ► Oktober (2)
    • ► Agustus (3)
    • ► Juni (11)
    • ▼ Mei (4)
      • :'(
      • NON
      • Aku Hanya Takut. . .
      • Arghhhhhh~
    • ► April (11)
    • ► Maret (6)
    • ► Februari (4)
    • ► Januari (6)
  • ► 2013 (40)
    • ► November (5)
    • ► Oktober (3)
    • ► September (3)
    • ► Juli (3)
    • ► Februari (23)
    • ► Januari (3)
  • ► 2012 (30)
    • ► Desember (1)
    • ► November (11)
    • ► Oktober (6)
    • ► September (12)
  • ► 2010 (2)
    • ► November (1)
    • ► September (1)

Label

  • Cerpen (2)
  • Curhats (30)
  • Informatif (2)
  • Me and My Friends (7)
  • Owl City Lyrics (5)
  • Puisi (11)

Followers

Diberdayakan oleh Blogger.

Info

Rumah Dijual di Bintaro

Pengunjung

27839

Lencana Facebook

Fraintika Anggraeni

Buat Lencana Anda

F R A I ' S

Ketika perkataan bisa berubah di lidah, namun dalam aksara, kata akan tetap sama :)

Jumat, 09 Mei 2014

:'(

Aku sebenarnya hanya merindu.Aku berulang kali menanyakan kabarmu, namun hanya berhenti dalam hati. Entah apa yang membuatku merindu sedemikian rupa. Akankah kau menghubungiku? Akankah?

Beberapa waktu lalu, aku sempet memendamnya. Hingga terpendam terlalu dalam kemudian hilang. Ia benar-benar hilang bersamamu. Salahkah aku punya itu?

Kini, aku merasakannya lagi. Aku terlalu banyak merindu, hingga sesuatu yang terpendam itu muncul lagi ke permukaan. Saat rasa itu sampai pada permukaan, kau menghilang. Kalaupun itu akan hilang selamanya, aku masih bisa bersyukur, kau pernah memintaku menghabiskan waktu denganmu.

Aku terlalu merindu. Kadang aku terlalu tak mau mengakui, aku bilang aku marah karena sering kau ganggu, tapi sebenarnya tidak. Aku merasa hilang dan tanpa tujuan jika kau tak memintaku. Aku sepi.

Semoga ini hanya perasaan sementaraku saja. Aku tak tau menamai ini apa? Aku tak tau :'(

Kenapa lu nggak pernah hubungin gue. Kenapa lu ngga pernah ngabarin gue, tentang apapun kegiatan lu. Emang bukan kewajiban lu dan hak gue. Tapi! Tapi! Gue ngerasa digantung. Dipermainin. Dimanfaatin. Lu dateng pas lu butuh. Udah itu aja. Saat lu seneng, lu lupa ama gue. Saat ngga ada satu oragpun yang mau menghabiskan waktu lu, lu dateng ke gue. Lu anggep  gue apaaaaa?

Diposting oleh Fraintika Anggraeni di 18.27 0 komentar

Rabu, 07 Mei 2014

NON

Mungkin ini yang namanya rindu. Ketika konsep "teman" di antara kita membuat baik aku atau kamu tak punya hak untuk mengungkap rindu. Ini sudah ada di ujung. Di pucuk. Aku benar-benar merindu. Konsep "teman" yang betah berlama-lama tersandang di antara kita membuat aku tak pernah bisa nyaman dengan segala kerinduan ini. Bukan aku meminta lebih. Sama sekali tak ada. Karena, aku tak pernah tega jika aku mengungkapkan rindu padamu. Tak ada tempat untuk menampung semua rasa gelisahku. Tak ada.

Konsep "teman" ini, benar-benar membuat aku tak nyaman. Aku baru saja membaca horoskop. Katanya "Bagi Anda soal pertemanan kadang melelahkan dan serba tak pasti" Aku sejenak berpikir, kemudian tertawa. Tertawa atas kesedihan dan kenyataan yang benar-benar menggandrungi konsep hubungan ini. Sama sekali tak ingin menuntut. Namun, aku bingung, kemana, dan kepada siapa aku harus menumpahkan rindu ini, ketika isinya sudah hampir menyeruak keluar.

Mungkin ini hanya muncul sesaat. Semoga. Rasa ini sungguh menyiksa. Sungguh. Pintaku, jangan datang padaku saat kau butuh, saat aku butuh, coba temani aku. Aku terlalu sering menemanimu. Tapi kamu sebaliknya. Kau terlalu sering menghabiskan waktu denganku, tapi aku, hanya ingin bertemupun, kau kadang enggan.

Apa ini yang namanya "teman". Sungguh lebih buruk dari "teman" sepertinya. Aku rindu. Ingin menghabiskan waktu. Aku tak yakin kau mau. Tak yakin. Aku hanya berharap telepati ini sampai di hatimu. Temani aku. Aku lelah menemanimu.
Diposting oleh Fraintika Anggraeni di 17.27 0 komentar

Aku Hanya Takut. . .

Apa kabar kalian, yang nyaris aku rindukan? Kalian yang dulu kerap muncul walau hanya memberi sebatas senyuman. Apa dunia dan kasta kita berbeda kini? Aku selalu merindukan kalian. Namun, semuanya hanya sebatas kerinduan. Aku pada pihak yang tak lagi banyak dilibat, diingat, dikaitkan. Aku nyaris terlupakan.

Kadang, aku berpikir, jarak yang tercipta kini adalah ulahku sendiri. Akibat sebuah pemikiran yang tidak sejoli dengan terapan yang nyata. Aku "ceritanya" ingin membuat sehasta dua-hasta jarak antara kita, namun yang terjadi malah kesenjangan kasta. Kau terlalu tinggi dan di puja sedangkan aku terperosok jebakanku sendiri. Menyesal? sama sekali tidak. Karena pemikiran itu masih belum sejoli sengan tindakmu kini. Oposisi.

Kemudian dia, yang selalu menjadi salah satu ceritaku di sepanjang perjalanan tahun 2013. Kemanapun aku berjalan dan melangkah, tujuannya dia. Dia yang memberi sebuah nuansa berbeda kala aku menatapnya. Kesejukan dan ketenangan. Senyumnya yang mebuatku tak tahan. Dia terlalu muluk untuk kuangankan lebih jauh, lebih tinggi, lebih dalam, apapun namanya, yang penting bukan di permukaan. Di awal 2014 dia memberikan akhir kisah yang amat memorak-porandakan seluruh nuansa itu. Tak ada lagi angin kesejukan saat menatapnya, yang ada hanya rasa gerah. Teramat gerah. Namun, kau tetaplah kau yang dulu sempat kuangankan. Kini kau muncul tetiba. Aku merindu lagi. Belum dalam sepenuhnya kenangan itu terkubur. Belum cukup jauh kenangan itu terbang. Belum sepenuh aku merasa beban perasaan ini hilang. Kau masih kuangankan. Walau tak sebanyak dan semuluk dulu.

Ada lagi, dia. Dia yang lain. Selalu kurindukan kekocakannya. Kini aku merasa, aku. . . ah entah apa namanya. Apalagi yang mesti kulakukan? Apalagi yang harus kaukerjakan? dimana kita yang dulu.

Segelintir manusia yang dulu kerap benar-benar mewarnai hariku, yang kini malah mengelabuinya. Tak pernah ada rasa menyesal saat mengenalmu. Kalian, sosok yang sampai saat ini membuatku pelik sendiri. Salah siapa ini. Mengapa begini. Tak ada yang mampu menjawab. Ini bukan pertanyaan. Ini adalah jawaban. Karena inilah dinamika.

Apapun kalian namanya, sedang apa dan bersama siapa, aku tak pernah peduli. Aku tak pernah takut kehilangan. Aku hanya takut . . . dilupakan.
Diposting oleh Fraintika Anggraeni di 00.20 0 komentar

Selasa, 06 Mei 2014

Arghhhhhh~

Hati ini terlalu kaku untuk menceritakan kembali atau sekadar mengenang. Semuanya begitu lekat seperti tak mungkin dibagikan kepada yang lain. Ah, lelah sudah namun tak mampu menutup seluruhnya. Berat. Ini benar-benar berat. atau hanya aku yang memberatkan. Pelik atau aku yang memperpelik. Entah harus bercerita ke siapa dan harus mulai dari mana. Entah ini apa namanya. Teman bukan, cinta apalagi. Aku ingin tertidur pulas tak lagi diganggu, tak lagi dibuat kaku, tak lagi mencium bau tubuhnya sekalipun, walau itu akan selalu kurindukan.

Ini benar-benar pelik. Tak sampai hati aku mengeluh. Tapi ini sudah di ujung penuh. Aku . . .

ARRGGGHHHHHH~
Diposting oleh Fraintika Anggraeni di 14.01 0 komentar
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
Langganan: Postingan (Atom)

Blog Design by Gisele Jaquenod