Pelangi sudah berkemas dan segera menghilang
Awan senja menguning kemudian hilang dilahap sang malam
Tapi hujan masih disini menemani
Bukan hujan, hanya gerimis yang amat mesra
Mesra sekali
Yang menjadi rekaman dan otakku mulai mencari dimana dia tersimpan
Dingin membelai
Dingin merasuk
Segelas kopi yang mengepul belum bisa mengobati itu
Aku butuh sosok
Sosok yang menghangatkan
Walau hanya dengan senyuman
Sosok yang suatu waktu pernah menjadi temanku saat mentari lengser
Yang menemani kala bintang bertabur
Dengan segala kehangatannya
Auranya, bahasa tubuhnya
Tapi mungkin tidak tepat rasanya
Tidak tepat aku mengangankan dia lagi
Tidak tepat aku membayangkan dia lagi
Tidak tepat aku memutar memori ini dalam situasi ini
Mungkin sosok lain bisa menggantikan peranmu dalam drama kehidupanku
Sosok yang beda yang lebih baik dan yang lebih menghangatkan
Awan senja menguning kemudian hilang dilahap sang malam
Tapi hujan masih disini menemani
Bukan hujan, hanya gerimis yang amat mesra
Mesra sekali
Yang menjadi rekaman dan otakku mulai mencari dimana dia tersimpan
Dingin membelai
Dingin merasuk
Segelas kopi yang mengepul belum bisa mengobati itu
Aku butuh sosok
Sosok yang menghangatkan
Walau hanya dengan senyuman
Sosok yang suatu waktu pernah menjadi temanku saat mentari lengser
Yang menemani kala bintang bertabur
Dengan segala kehangatannya
Auranya, bahasa tubuhnya
Tapi mungkin tidak tepat rasanya
Tidak tepat aku mengangankan dia lagi
Tidak tepat aku membayangkan dia lagi
Tidak tepat aku memutar memori ini dalam situasi ini
Mungkin sosok lain bisa menggantikan peranmu dalam drama kehidupanku
Sosok yang beda yang lebih baik dan yang lebih menghangatkan
Ah, gerimisnya mulai menjelma menjadi hujan
Memoriku sudah hancur tersambat petir
Meluluhlantakkan kesunyianku dan mengajakku beranjak bangkit
Hujan mungkin menjadi makhluk yang munafik sekarang
Ia selalu mengingatkanku padanya tapi juga menyuruhku beranjak
Tapi mungkin dia akan jadi makhluk setia juga
Karena dia akan ada disini dengan segelas kopi hangatku
Dan segudang memori kisah hambarku denganmu J
Memoriku sudah hancur tersambat petir
Meluluhlantakkan kesunyianku dan mengajakku beranjak bangkit
Hujan mungkin menjadi makhluk yang munafik sekarang
Ia selalu mengingatkanku padanya tapi juga menyuruhku beranjak
Tapi mungkin dia akan jadi makhluk setia juga
Karena dia akan ada disini dengan segelas kopi hangatku
Dan segudang memori kisah hambarku denganmu J
2 komentar:
tampilan nya baru bagus :D feminin huehehe
hahah, lucu yah lucu :p
Posting Komentar