Sedih itu saat posisi kita berada di suatu kondisi yang dilematis, tapi sifatnya privat. Nggatau harus story telling ke siapa. Alih-alih pengen curhat, kalau salah orang, bisa riskan. Kemudian pikiran dan hati sepakat buat menikmati kedilematisan ini sendiri, kemudian nangis sendiri. Walau menangis bukan suatu bentuk penyelesaian masalah, tapi setidaknya menangis bisa membantu melegakan perasaan walau sebentar
Sedih itu waktu kita ada di posisi yang benar-benar butuh seseorang, tapi kita bingung, siapa yang kita butuhkan. Bukan sekadar sedih tapi ditambah kesepiaan yang begitu menusuk. Niatnya mau mencari tempat buat buang penat, kalau orangnya ngga peka, nambah nyesek aja di dada.
Sekarang entah harus bersikap apa. Diam. Acuh. Peduli kemudian menyelesaikan atau apa ?
Besok Jumat, dengan segudang masalah baru, dengan setumpuk benang kusut yang semakin kusut dan sebongkah misteri yang sulit dipecahkan.
Wahai masalah, tidak bisakah kau datang sendiri-sendiri supaya aku bisa mengatasi kalian. Kalau seperti ini, aku tidak kuat, aku sendirian sedangkan kau bergerombol. Wahai masalah, aku tidak mau menyerah begitu saja. Bagaimana kalau kita berdamai ? Bagaimana kalau kau datang dengan baik dan dengan permisi, pastilah kau akan kupersilahkan masuk, tapi jangan lama-lama dan jangan sampai mengacak-acak perasaanku.
Wahai masalah, apakah kau sepakat ?
Sedih itu waktu kita ada di posisi yang benar-benar butuh seseorang, tapi kita bingung, siapa yang kita butuhkan. Bukan sekadar sedih tapi ditambah kesepiaan yang begitu menusuk. Niatnya mau mencari tempat buat buang penat, kalau orangnya ngga peka, nambah nyesek aja di dada.
Sekarang entah harus bersikap apa. Diam. Acuh. Peduli kemudian menyelesaikan atau apa ?
Besok Jumat, dengan segudang masalah baru, dengan setumpuk benang kusut yang semakin kusut dan sebongkah misteri yang sulit dipecahkan.
Wahai masalah, tidak bisakah kau datang sendiri-sendiri supaya aku bisa mengatasi kalian. Kalau seperti ini, aku tidak kuat, aku sendirian sedangkan kau bergerombol. Wahai masalah, aku tidak mau menyerah begitu saja. Bagaimana kalau kita berdamai ? Bagaimana kalau kau datang dengan baik dan dengan permisi, pastilah kau akan kupersilahkan masuk, tapi jangan lama-lama dan jangan sampai mengacak-acak perasaanku.
Wahai masalah, apakah kau sepakat ?
0 komentar:
Posting Komentar