skip to main | skip to sidebar

About me

Foto Saya
Fraintika Anggraeni
Fraintika Anggraeni kerap disapa Weje, Atun, atau Tuk-tuk. Punya persepsi sendiri tentang segala hal, tapi selalu terbuka terhadap persepsi orang lain. Tiap tahun ada masanya. Tiap masa ada tahunnya. Belajar legowo dan terima kenyataan :)
Lihat profil lengkapku

Subscribe To

Postingan
    Atom
Postingan
Semua Komentar
    Atom
Semua Komentar

Kalendar

research paper essay Free Calendar

Clock clock

Archivo del blog

  • ► 2017 (7)
    • ► September (1)
    • ► Agustus (1)
    • ► Januari (5)
  • ► 2016 (13)
    • ► Desember (4)
    • ► April (1)
    • ► Maret (3)
    • ► Februari (2)
    • ► Januari (3)
  • ► 2015 (14)
    • ► September (2)
    • ► Juni (2)
    • ► Mei (2)
    • ► April (2)
    • ► Maret (2)
    • ► Februari (4)
  • ▼ 2014 (49)
    • ► November (2)
    • ► Oktober (2)
    • ► Agustus (3)
    • ► Juni (11)
    • ► Mei (4)
    • ► April (11)
    • ▼ Maret (6)
      • Semoga bisa ditepis, Aamiin :)
      • Belum Sanggup Move On
      • Bassdrum (2)
      • Mas . . .
      • Masa Transisi
      • #B1
    • ► Februari (4)
    • ► Januari (6)
  • ► 2013 (40)
    • ► November (5)
    • ► Oktober (3)
    • ► September (3)
    • ► Juli (3)
    • ► Februari (23)
    • ► Januari (3)
  • ► 2012 (30)
    • ► Desember (1)
    • ► November (11)
    • ► Oktober (6)
    • ► September (12)
  • ► 2010 (2)
    • ► November (1)
    • ► September (1)

Label

  • Cerpen (2)
  • Curhats (30)
  • Informatif (2)
  • Me and My Friends (7)
  • Owl City Lyrics (5)
  • Puisi (11)

Followers

Diberdayakan oleh Blogger.

Info

Rumah Dijual di Bintaro

Pengunjung

Lencana Facebook

Fraintika Anggraeni

Buat Lencana Anda

F R A I ' S

Ketika perkataan bisa berubah di lidah, namun dalam aksara, kata akan tetap sama :)

Sabtu, 29 Maret 2014

Semoga bisa ditepis, Aamiin :)

Malam minggu di sekre MBUGM. Ngga ada kegiatan yang lebih berkualitas lagi selain ngenet di sini. Sehabis latihan terpadu atau LT, gue ngga kemana-mana selain kesini. Ngga ada kerjaan jugak. Ngga tau harus cerita apa dan darimana. Masa mau ceritain anak bassdrum lagi. Bosen ah, pengen cepet-cepet move on. Ehm, mungkin bakal cerita sedikit tentang anak bassdrum yang baru atau bahkan gue bakal cerita tentang squad battery baru, 2014.

Iya, sejak GPMB, kemudian pergantian rezim *halah* battery juga punya pucuk-pucuk dan calon-calon kecambah bermutu *atau bahkan tidak :p* Pelatihnya juga ganti lhoo, pelatihnya bukan lagi Mas Dyas, tapi Mas Samy hihihiw, si hitam kulit keriting rambut yang kemaren mendadak jadi artis *karbitan :p* Oke, mungkin gue bakal sedikit memaparkan squad battery yang sekarang.

Jadi, di Bassdrum *line yang paling gue banggakan* ada gue di bassdrum 1 *teteup* ada Ivan Leofarrell di bassdrum 2, ada Vita di bassdrum 3, dan ada Galih di bassdrum 5. Iya, kami masih berempat. Semoga mas pelatih segera menemukan ceceran tambatan jantung kami deh, gue mungkin ngga akan pernah punya feel lebih kaya di squad kemaren, karena yang sekarang bassdrumnya bolong :') Banyak pengharapanku di line yang sekarang, ya walaupun ngga lengkap, tapi gue punya sebiji dua biji mimpi lah. Gue pengen bassdrum yang sekarang lebih solid dari yang kemaren, walaupun pada akhirnya, kami benar-benar ngga punya bass 4 tapi itu bukan suatu alasan kami ngga bisa, Iya ndak ;)

Lalu di snare ada Natan, Dewi, Ikha, Irna, Lala, dan Ana. Iya, Natan, temen se line gue dulu dipindah ke snare, ya mungkin teknisnya di snare lebih mumpuni dibanding di bassdrum atau gimana lah. Nah, uiknya line ini di squad sekarang, anak-anaknya cewe semua kecuali Natan, haha hebat yaaa~ semoga hijabers ini bisa ngimbangin teknisnya senior yang lain ;)

Di tom ada Nisot, Rifqi, Wesley, dan Zumar. Nah, ini juga temen se line gue dulunya. tapi ya di pindah juga. Banyak kemungkinan kok, yang tau pasti alasannya ya cuman orang-orang atas, gue ngga mau sotoy :

Nah, di Cymballs ada Aris, Bang Farid, Weli, Febi, Mimi, dan Aji. Iya, ini Aji yang dulu main tom dan dipindah juga.

Banyak harapan gue di squad yang sekarang. Di squad yang sekarang juga gue mencoba legowo dan berlapang dada, mungkin di mata gue, sekarang ini banyak banget kekurangannya. Tapi, semoga aja di balik paradigma subjektif gue tersimpan banyak pelajaran :)

Ngga tau musti ngetik apa lagi. Mungkin ini dulu. Mungkin besok-besok gue lanjutin dan gue tambahin lagi.

Selamat malam minggu, wahai sekelompok orang yang masih tersembunyi kepribadiannya *atau jangan-jangan gue yang ngga peka dan ngga paham* semoga semua pikiran negatif gue bisa kalian tepis. Aamiin :)
Diposting oleh Fraintika Anggraeni di 19.46 0 komentar

Kamis, 20 Maret 2014

Belum Sanggup Move On

Entah kenapa, aku benar-benar merasa kehilangan kalian. Banget, banget, banget. dari 100%, aku merasa 75% kegiatanku adalah kalian. Mungkin ini kedengerannya lebay. Banget, banget. mungkin kalian nganggep aku sok mendramatisir. Nggak. Ini beneran. Aku sudah terbiasa membagi detak jantung, membagi nafas, membagi langkah, membagi keringat dengan kalian. Membagi hujan, membagi terik, membagi emosi, membagi beat dengan kalian. Berat banget rasanya menerima kenyataan seperti ini. Padahal kalian ngga kemana-mana, kalian ada, masih disekitarku. Bedanya, kalian udah ngga melakukan aktivitas yang sama dengan yang kemarin, sedangkan aku masih. Aku kira regenerasi itu mudah dan seru. Tapi nyatanya, regenerasi itu susah dan pilu. Demi Tuhan, baru sekali ini aku nangis-nangis karena kehilangan kalian.  Mungkin hanya aku yang merasa kehilangan seperti ini. Kalian nggak. Aku yakin kalian cowo-cowo macho, ngga mungkin nangis cengeng malem-malem, ngegalau sambil ngetik dan blogging. Ngga mungkin, cuman aku yang ngelakuin ini. Aku nggatau apa sebabnya. Apa aku sangking ngga ada kerjaannya sampe nangisin kalian. Fuck banget ngga sih, aku bener-bener kehilangan kalian. Ngga ada lagi Natan yang ngeselin, ngga ada lagi Irfan yang ngurusin kampungnya, ngga ada lagi Upik yang diving sakit, ngga ada lagi Zumar yang diem di ujung sana. Aku harus melanjutkan sendirian. Natan dipercaya ke snare. Zumar ke Tom. Kalian hebat. Kalian memang mau kesana, kan? Upik ama Irfan sibuk dengan urusan masing-masing. Aku cuman bisa ngucapin selamat, usaha kalian berbuah amat manis J Aku masih stay di lini tempat kita berbagi beat dulu. Aku sendirian, tanpa goblok dan tololnya kalian. Iya, ini namanya regenerasi.

Semalam, 19 Maret 2014, sehabis ritual, hati aku benar-benar kalut. Ngga tau kenapa. Kaya ada yang ngganjel. Dulu, kalo aku ngalamin hal kaya gini, aku pasti lari ke Mas Dyas. Sekarang udah ngga lagi. Harus ke Mas Samy, tapi ternyata dia enak banget buat cerita. Mas Samy terbuka, aku sering ngocol ama dia. Kalo dulu Mas Dyas pendiem, tertutup, ngga asik mau bercanda juga, apalagi mau curhat. Tapi dulu aku harus ke dia, karena dia yang tau masalah teknis dan nonteknis anak battery. Sekarang sama Mas Samy. Iya, aku cerita ama Mas Samy. Aku bilang, aku harus cerita sesuatu, tapi aku ngga tau mulai darimana. Pada akhirnya aku menemukan titik temu kesedihan dan kegalauanku. Aku belum bisa move on dari squad bassdrum 2013. Aku masih belum menerima sepenuhnya kenyataan ini. Masih belum seutuhnya percaya sama mereka. si A yang kayanya bakal sibuk. Si B yang punya jadwal segudang, si D yang bakal sibuk juga. Mana belum ada yang berperan jadi C. Sedih. Harus ompong lagi. Mungkin ini baru awal. Baru start mungkin seiring berjalannya waktu mereka akan bisa kaya Natan Irfan Upik Zumar. Aamiin. Aku reflek menangis. Mungkin itu himpunan rasa sedihku. Himpunan dan wujud dari segala bentuk kehilangan ini. Air mata. Di batu-batu, niatnya aku cerita berdua sama Mas Samy, tapi anak-anak 31 yang lain pada ngerubungin :’) aku cerita, aku belum sepenuhnya percaya. Tapi, Mas Samy menguatkan. Ya, aku yakin aku pasti bisa survive mau gimana anak-anak sekarang di besok, mau ngga mau aku harus survive. Aku pasti kuat, aku pernah mengalami pressing  yang sangat presure dan alhamdulillah, nyatanya aku malah merasa kehilangan. Mungkin, di tahun depan aku juga akan mengalami hal ini lagi, nangisin kalian, teman-teman baru.

Aku mau lihat, atmosfer yang jelas berbeda ini akan seperti apa besok. Tanpa dia, tanpa mereka, tanpa orang-orang yang biasa kusapa. Ini sangat subjektif dan egois rasanya. Tapi ini memang sedang melanda aku.

Pagi ini, 20 Maret 2014, aku masih di depan layar dan bilah huruf. Mencoba mengobati dengan menuangkan segala rasa kosong, hampa, dan sakit ini sambil ditetesi air mata. Rasanya, jika aku bertemu dengan kalian lagi aku pengen peluk kalian satu persatu. Jika aku punya kesempatan untuk berbagi beat lagi mungkin aku akan bersyukur J

Aku terlalu bangga sama kalian. Tapi kebanggaan ini cuman cukup sampai ke kebanggaan. Ngga ada aksi lanjut. Kalian sudah ngga lagi berjuang sama aku.  GPMB beres. Sedih, jelas. Tapi ngga bisa nangis. Cuman nyesek yang berkepanjangan. Akhirnya ada JAM. Kita main lagi. Main lagi. Dan setelah main, setelah pengumuman, aku mulai berfikir perjuangan dan kebersamaan kita cuman sampai di sini. Sedih banget. tapi itu, aku cuman nyesek dan ngga bisa menerka perasaan nyesek karena apa sebenernya. Sampai akhirnya, semalam, saat ritual, aku menemukan konsep kegundahan dan kesedihanku. Aku tak kan bisa move on dari kalian dengan mudahnya. Tidak akan pernah. Ini mungkin yang namanya chemistry. Walau dari awal aku sama Natan berantem dan gelut mulu, Upik Irfan ngilang mulu, kadang Natan ama Zumar berspekulasi sendiri tentang chart display. Upik Irfan yang di bully abis-abisan gara-gara ngga pernah dateng. Irfan yang lebih di bully karena lama ngapalin partitur dan chart, tapi dari situlah, semua aktivitas dan keseharianku dimulai. Dari goblok dan tololnya kalian, hal itulah yang sebenernya terasa hilang. Ah, mesti banget ya gue bahas ini lagi. Mungkin sekarang yang harus aku lakukan adalah bangkit, berusaha, dan berdoa. Kalian, doakan aku juga yaa~ Aku akan selalu ingat kata Mas Dyas dan Mas Samy, ini namanya regenerasi, tiap squad, tiap tahun akan merasakan yang fucking kaya gini. Setiap tahun pasti bakal seru. Bakal seru tapi keseruannya berbeda. Aku akan olah dan telaah kata-kata itu berulang-ulang sampai aku sadar dan ngga melakukan hal goblok ini lagi. Aku bakal terus berusaha.

Buat manusia-manusia bodoh yang aku tangisi malam ini. Makasi yah, udah bikin aku nangis dan bikin aku merasa kehilangan kaya gini. Kalian ngga ada duanya, satu aja tololnya ngga ketulungan apa lagi kalo pada ada dua haha *apalagi Irfan ama Upik –hehe pis, boy ._.v-* Kalian benar-benar ngasih aku banyak pelajaran. Banyak banget. Semoga sukses ya dengan urusan kalian masing-masing. Kapan-kapan main bassdrum lagi ya~ ingat kan, kita adalah squad baassdrum lengkap satu rotasi dari latsar sampai GPMB! Kita hebat! Kalian hebat! Aku bangga sama kalian. Bangga banget!


Sedikit kenang-kenang tentang kalian





“Seberapa hebatkah untukku banggakan
cukup tangguhkan dirimu untuk slalu ku andalkan
mampukan kau bertahan dengan hidupku yang malang
sanggupkah kau menyakinkan disaat aku bimbang
Celakanya hanya kaulah yang benar-benar aku tunggu
hanya kaulah yang benar-benar memahamiku
Kau pergi dan hilang kemanapun kau suka
Celakanya hanya kaulah yang pantas  untukku banggakan
Hanya kau yang sanggup aku andalkan
diantara perih aku slalu menunggumu
Mungkin kini kau tlah menghilang tanpa jejak
mengubur semua indah kenangan
tapi aku slalu menunggumu di sini
bila saja kau berubah pikiran” –SO7/ Seberapa Pantas- 
Diposting oleh Fraintika Anggraeni di 17.28 0 komentar

Minggu, 16 Maret 2014

Bassdrum (2)

Mungkin sebelumnya aku pernah bikin postingan tentang bassdrum. Mungkin waktu itu aku agak kecewa dengan mereka. But, at least, walau mereka ngeselin setengah mati, mereka adalah orang-orang pertama yang akan aku rindukan.

Bassdrum. Insan marching band mana yang ngga paham sama bassdrum. Insan battery mana yang ngga kagum sama bassdrum. Otak kita satu. Mainin satu part, dibagi jadi lima. Harus punya perasaan yang ekstra. Waws !

Di sini, aku mau bikin tulisan, ehm mungkin pantasnya sepatah duapatah kata perpisahan buat mereka yang merasa akan berpisah dan kata selamat datang dan selamat berjuang buat yang mau berjuang lagi.
Ngga ada yang namanya perpisahan. Mungkin berhenti main adalah jalan yang terbaik buat mereka yang mau berhenti. Mungkin niat mereka mulia, mereka ingin mencari pengalaman di lain tempat dan memberi kesempatan pada juniornya untuk melanjutkan roda unit. Ya,  regenerasi.

Buat yang masih ingin di lapangan mungkin juga bukan karena tidak ingin kehilangan line tercinta, tapi ingin membimbing adik-adiknya agar minimal menyamai teknis seniornya.

Ya, apapun pilihan kalian, aku sangat menghargainya. Aku yakin kalian sudah memikirkan matang-matang keputusan kalian. Aku sangat bangga bisa bermain, belajar, dan berjuang bersama kalian selama kurang lebih satu tahun kemarin. Walau Natan yang ngeyel, terlihat sok pintar dan sok mengajari, tapi itu cuman perspektif subjektifku yang konyol. Aku tau kamu punya niat baik. Kamu selalu bilang, kita ngga punya senior di line Bassdrum. Jadi, kalau bukan teman sendiri yang koreksi, siapa lagi. Pelatih tak punya banyak waktu dan tak punya waktu selo cuman buat ngajarin bassdrum. Battery ngga cuman bassdrum. Ya, memang kita ngga punya senior. Kita berlima satu rotasi dari latsar sampai GPMB bahkan JAM berakhir, kita berlima dari start sampai finish. Kamu orang paling dewasa di bassdrum menurutku. Ya, walau nada bicara dan logat bicaramu kurang bisa kuterima, tapi ya itu bawaan daerah, bukan aku membawa ras, tapi aku mengerti setelah aku mempelajarinya di kuliah (haha ini konyol) Kamu paling banyak berfikir, paling banyak mengajari, dan kamu paling banyak peduli. Kamu sering marahin aku atau Irfan atau Upik, atau Zumar. Kamu paling rajin stikingan dan ngingetin aku stikingan. Kamu yang paling banyak berantem  sama aku (mungkin lebih tepatnya aku yang ngajak berantem). Tapi pada kenyataannya kamu adalah partner A-B-A-B ku yang paling super :D Dulu kamu satu-satunya orang yang pernah aku list sebagai orang yang paling ngga mau ditemuin lagi setelah GPMB haha, tapi nyatanya, aku ngga akan pernah bisa dengan mudahnya menghilangkan kenangan kongyol itu. Ya, intinya kamu sangat peduli sama Line kita. Sekarang kamu akan banyak tugas, tapi semoga kamu masih banyak berkontribusi di unit ya :D

Belum lagi Irfan. Kamu pernah menjadi list anak yang paling pengen aku jitak tiap latreg. Kamu itu pemuda yang paling berbakti pada nusa dan bangsa yang pernah aku jumpai. Aku ngga pernah menemui fenomena yang namanya kerjabakti di area rumah, atau menyiapkan takjil buat buka puasa, atau takbiran, atau potong hewan kurban oleh pemuda setempat. Di tempatku, semua yang kamu lakukan itu adalah tugas bapak-bapak atau pengurus mesjid. Tapi, kali ini, partner bassdrumku melakukannya. Aku awalnya ngga percaya. Aku ngga pernah percaya bahwa hal itu memang terjadi. Tapi kenyataannya kamu melakukannya. Dulu, bagiku, kamu itu anak paling lemot dan yang keliatan paling ngga niat. Jarang latihan karena ngurusin kampung, lama kalo ngapalin partitur, lama ngapalin chart display, dan keliatan paling kurang kontribusi. Tapi, kenyataannya, kamu bisa menepis segala argumenku tentangmu. Tanpa kamu, aku dan bassdrum lain bisa apa di GPMB dan JAM? Kamu juga pegang peran yang super di Line kita tercinta. Aku cukup menyesalkan berhentinya kamu dari lini, tapi setelah aku telaah dan aku fikirkan lagi, itu memang jalan yang terbaik untukmu. Kamu punya tanggungan yang lebih berat lagi di kampungmu. Dan kamu juga mempersilakan junior untuk bergabung dan belajar di bassdrum lagi. Aku hargai keputusanmu. Semoga sukses segala urusanmu ya, Sobat!!

Lalu ada Upik. Manusia yang paling suka diving di Line bassdrum. Itu menurut kacamataku yang minusnya sejuta dan menurut otakku waktu masih di dengkul. Setelah aku sadar, ternyata kamu itu partner paling kuat, kamu sering sakit, tapi kamu sering juga datang latihan. Kamu itu jodohnya sama Irfan, ya 11:12 ama Irfan, sama-sama pemuda paling berbakti kepada nusa dan bangsa. Kapan lagi aku menemukan manusia yang masih cinta dan peduli terhadap lingkungan masyarakatnya kecuali kalian (mungkin itu tunutan kalian juga hahaha). Dulu, kamu ama Irfan yang paling jarang datang. Masalahnya sama, sama-sama ngurus kampung. Dulu juga kamu hampir mengalami hal pahit untuk digantikan oleh orang lain. Mas Mando waktu itu bbm aku untuk mengecek lagi kesiapanmu buat ikut GPMB. Aku selalu bilang kalo kamu pasti bisa ikut. Aku memohon, bahkan menangis supaya kamu ngga di-cut. Aku ngga mau merusak squad kita. Aku selalu akan mempertahankan kebanggaan bassdrum-lengkap-satu-rotasi-dari-latsar-sampai-GPMB-selesai.  Pada akhirnya, kamu sendiri bisa meyakinkan mas Mando bahwa kamu bisa. Kamu hebat ! tapi aku cukup menyesali keputusanmu untuk ngga lanjut, padahal aku masih ingin main sama kalian, di squad yang sama. Tapi, itu ngga mungkin. Aku egois betul kalo begitu. Hingga akhirnya mata batinku sadar, urusan tiap orang beda-beda. Aku tau kamu masih pengan main, tapi ada urusan yang lebih penting yang mesti kamu hadapi sehingga kamu memilih berhenti main. It’s no problem. Aku bangga sama kamu. Tanpa kamu, bassdrum 2013 Cuma jadi bassdrum ompong.

Yang terakhir kaka Zumar haha~ anak bassdrum yang obsesi banget masuk multi tenor. F*ck! Sering aku merutukmu. Aku sering men-jugde-mu ngga bersyukur. Tapi kamu pernah bercerita, itu sama dengan impian. Ibarat orang ingin kaya, maka ia akan berusaha. Sama denganmu, kamu walaupun sedang di line bassdrum, kamu tetap berusaha belajar line tom walau sedikit, dengan harapan suatu saat kamu dipercaya berada di line tersebut. Akhirnya, mata batinku terbuka haha. Kamu anak bassdrum paling minor menurut paradigmaku yang ngga ada landasan teorinya. Dulu, kamu jarang banget ngumpul sama anak battery. Jangankan ama bassdrum, ama battery aja jarang (eh apa kebalik ya? Ya pokoknya itu lah). Tapi ternyata paradigmaku salah. Ya, kamu ada kepentingan lain mungkin di luar sana. Aku agak shock waktu kamu bilang kamu mau pindah line ke trumpet. Waw? Waw? Aku speechless sesaat. Masa kamu tega menanggalkan kebatteryanmu, Zum ? aku pengennya sih kamu memikirkan hal itu baik-baik. Kamu dibesarkan di battery, lho. Ehm, tapi kalo emang itu yang terbaik. Aku pasti support kok. Kalo ngga ada kamu di GPMB dan JAM kemaren, bassdrumnya ngga akan kaya bassdrum, Zum

Oh iya, bagaimana denganku? Haruskan kuceritakan d sini pula ? Haha, aku hanya anak bassdrum-satu yang paling banyak mengeluh, kadang ngga kuat bawa alat (padahal alatnya paling kecil). Aku adalah satu-satunya anak bassdrum cewe di squad 2013. Mungkin kalian sering jengkel juga kepadaku. Aku cuman bisa tertawa, maaf ya kalo aku njengkelin. Aku emang sering ngasih kalian pelajaran yang ngga mendidik kok :p Aku kadang suka ngga kalian ajakin main. Kadang aku dilupakan. Itu perasaanku, tapi cuman perasaanku aja kok :p

Beberapa waktu yang lalu, aku bilang ke Upik lewat sms, aku ngajak kalian dateng latian, aku bilang, “masa kemaren JAM itu adalah main lengkap terakhir kita?” aku sama sekali ngga mau mengganti partner. Aku terlalu bangga sama kalian, sampai-sampai aku lupa ada junior. Betapa egois dan lupa dirinya aku. Banyak senior yang bilang squad bassdrum kita paling keren sepanjang sejarah MBUGM, bassdrum lengkap-satu-rotasi-dari-latsar-sampai-GPMB-selesai, itu yang paling membanggakan menurutku. Tapi, pada kenyataannya, banyak kebanggaan lainnya selain itu pada kalian, pada kita. Walau di awal perjalanan, di tengah perjalanan banyak sekali hambatan yang kita lalui, bahkan aku sering hampir menyerah. Tapi, bukankah yang namanya hidup itu ada yang namanya cobaan ? setiap jalan tidak selalu mulus? Bukankah setiap masalah selalu mendewasakan. Lika-liku itu lah yang jadi bahan pelajaran kita dan bahan pelajaran untuk semuanya, terutama untuk junior kita. Kita bisa ceritakan semuanya, cerita-cerita yang bisa memotivasi semua junior, khususnya squad bassdrum besok.

Pada kenyataannya, kita memang kurang terjalin nonteknya. Tapi kita bisa sukses, kurang aja sukses gimana kalo pas atau bahkan lebih, mungkin kita tak terkalahkan haha. GPMB adalah proses yang paling melelahkan. TC 1, TC 2, TC 3, Karantina 1, Karantina 2, proses keberangkatan, proses pertadingan. GPMB adalah proses paling melelahkan sekaligus proses banyak pengalaman. Walaupun melelahkan, ada kalian yang saling menguatkan !  Tiap kebanggaan pasti ada yang mengecewakannya, haha. Kalian akan jadi cerita berhargaku, cerita yang akan aku ceritakan pada anak cucuku kelak (jika ada umur). Kalian partner dalam meraih mimpiku. Aku pengen main di GPMB walau seklai seumur hidup, akhirnya aku bisa berangkat bersama kalian. Aku ingin sekali saja battle itu bersama kalian juga. Aku ingin sekali saja main dengan pelatihku dan itu bersama kalian juga. Terimakasih ya telah mewujudkan mimpi-mimpiku. Padahal aku punya sejuta rencana mimpi lagi yang sekirany bisa aku wujudkan bersama kalian, tapi itu mustahil. Harus ada regenerasi, dan kalianpun punya kesibukan masing-masing. Tiap tahun dan squad akan ada cerita, semoga squad sekarang, entah aku di bassdrum lagi atau entah dimana semoga squad bassdrum kemudian punya kebanggaan tersendiri. Cerita tiap tahun akan selalu seru, tapi keseruannya tak akan pernah sama. Tiap tahun pasti ada porsinya.

Sekali lagi, terimakasih, Natan, Irfan, Upik, Zumar. Aku selalu bangga pada kalian. Apakah kalian juga? Atau bahkan tidak ? Ah, itu hakku untuk bangga pada kalian, tapi kalian juga punya hak untuk tak sependapat denganku. Aku punya hak untuk tak melupakan kalian, tapi kalian tak punya hak untuk kupaksa melakukan hak yang sama. Kalian, kita hebat ! itu menurutku. Dan pada akhirnya, perjalanan kita sudah ada di ujung. Tulisan ini akan cuma jadi tulisan. Tapi buatku, ini adalah album keabadian.

LT 9-9 di GSP sore hari. Ini sore paling cerah sedunia :)


GPMB, Semi-final. Movement 2 :)

JAM. Parking Lot @TBY

Karantina 1 di Akmil Magelang

Diposting oleh Fraintika Anggraeni di 18.05 0 komentar

Mas . . .

Entah kenapa aku bisa suka sama kamu. Serius, aku ngga tau kenapa.
Aku selalu ngerasa nyaman kalo aku dekat kamu, walau ngga secara langsung aku berinteraksi sama kamu.
Kamu yang menurutku cenderung tertutup.
Mungkin hal itu yang bikin aku memperhatikanmu lebih.
Mungkin aku penasaran.
Ngga banyak yang bisa aku deskripsikan.
Intinya aku suka kamu.
Tapi aku ngga mau bilang fenomena ini sebagai “Jatuh Cinta”
Karena cinta itu perlu diperjuangkan, bahkan diungkapkan dan dinyatakan.
Tapi aku engga. Walau ada hasrat untuk memiliki, tapi rasanya mustahil.
Bahkan aku rasa, rasa ini hanya sementara dan akan segera hilang.
Aku cukup berdekatan denganmu. Memandangmu diam-diam dan mencuri pandang.
Melihat segala kebiasaanmu, tawamu, diammu, apapun yang kamu lakukan, aku bisa hapal.
Tapi sejak saat itu, aku hampa. Semua tujuan selama satu tahun kemarin adalah kamu.
Dan itu baru aku rasakan kemarin, saat aku tak lagi melihatmu di lapangan seperti biasanya.
Aku tak bisa bertegur sapa, bertanya, konsultasi, atau sekadar sms-an denganmu.
Aku tak leluasa lagi.
Kahitna bilang “Meskipun terbatas saling pandang dan tak akan lebih lagi”
Tapi aku bersyukur pernah menjalani hari yang luar biasa selama setahun kemarin.
Pernah membuatmu tersenyum pernah membuatmu jengkel, haha :D
Ya, tapi itu kemarin, Mas.
Sekarang, aku hanya bisa melihatmu diam-diam kadang dari kejauhan.
Aku tak bisa lagi melihatmu dari dekat.
Tak bisa lagi berkomunikasi denganmu.
Mas, maaf ya, aku memang kurang ajar karena menyukaimu.
Tapi, bukankah itu hakku untuk menyukai siapa saja yang aku mau.
Tapi, ini juga bukan kewajibanmu untuk menjawab atau merespon.
Aku sama sekali tak butuh jawaban atau yang sebagainya.
Hanya diijinkan tersenyum karenamu saja itu luar biasa.
Mas, entah apa yang akan kamu lakukan kalau seandainya kamu tau.
Mungkin tertawa, mungkin geli, mungkin ilfil, atau bahkan kau tak ingin bertemu lagi denganku.
Yang terakhir itu rasanya tak mungkin.
Kau baik hati, kau tak akan tega melakukannya padaku.
Mungkin aku hanya sampah yang berkeliaran di hidupmu.
Kau juga sampah.
Tapi sampah yang indah. Jika didaur ulang akan menghasilkan sesuatu yang indah.
ini bukan sajak untuk menggodamu, bukan.
Ini hanya tulisanku di tengah kegundahan.
Himpunan kata-kata yang sudah aku konsep sejak lama.
Dan akhirnya bisa tertuang di sini.
Sajak staccato tapi tak staccato, bukan pula legatto.
Ah, ini malam semakin dingin.
Semoga kau tak tambah dingin.
Banyak rasanya yang ingin aku tuangkan di sini.
Tapi aku tak tau lagi harus mengetuk tuts huruf apa lagi.
Kapan aku bisa melakukan hal yang kemarin lagi?
Apa kamu akan selalu mengingatku?
Apa aku ada di dalam ingatanmu selalu?
Apa aku tak dibuang bersama memori yang tak terpakai lagi?
Oh, jangan lakukan hal menyedihkan itu padaku, Mas.
Ah, ini mata semakin mengantuk.
Tapi hati ini selalu ingin mengingatmu, Mas.
Sekali lagi, ini hakku untuk menyukaimu tapi kau tak punya kewajiban untuk membalasnya J


Diposting oleh Fraintika Anggraeni di 17.53 0 komentar

Jumat, 14 Maret 2014

Masa Transisi

Selasa, 11 Maret 2014. Ulangtahun MBGUM yang ke-35, barengan sama SK danlat Wadanlat. Aku kira bakal sekalian ama SK seclead, tapi ternyata besok SK nya turun. Hari ini, aku menyatakan, aku latihan kaya ngga ada tujuan hidup. Banyak faktor, banyak banget: ') Mulai dari Mas Samy dan Mas Bagus yang naik jadi pelatih, terlihat kaku, ya walau bercanda mereka tetap saja bikin perut sakit, tapi intensitasnya kurang. Lalu, anak-anak 31 yang udah pada sibuk dengan akademiknya masing-masing. Mbak Farah yang udah ngga latreg lagi. Dita naik PH. Cukup nyesek dan Cuma bisa menghela nafas dalam-dalam.

Ini yang namanya masa transisi. Masa dimana semuanya berubah dan mulai dari nol lagi. Ngga masalah buatku, cukup dengan pembiasaan aja, saat ini mungkin belum biasa. Aku harap anak 31 dan 32 ngga tercipta sekat, aku juga nggamau ngulang lagi kesalahan tololku saat jadi seclead. Karena aku janji, tahun ini adalah tahun perbaikan.

Ya, kembali lagi ke topik awal. Aku kaya ga punya gairah latihan. Latihan aku hampa. Serius. Setelah aku ingat, aku baru sadar, niat latihanku adalah Dia! Iya, niatku pasti ingin bertemu dengan dia, walau sekedar melihat wajahnya. Sekarang, dia hilang entah kemana. Mungkin sibuk juga dengan urusan akademisnya. Andai aku bisa leluasa menyukainya. Iya, aku suka dia. Aku ngga bisa memungkiri. Aku memang suka sama dia, entah dari kapan. Entah dari sisi mana aku bisa menyukainya. Mungkin jika ada orang yang tau, orang-orang akan menilaiku ngga waras. Apa yang bisa dibanggakan dari dia, mungkin sebenarnya tak ada. Aku bahkan akan sangat malu dan tak tau malu kalau aku bisa mengakui aku suka dia. Malu karena aku bisa-bisanya bisa menyukai dia, dan tak tau malu, karena temanku sendiri juga menyukainya, dan jika dia disuruh memilih, pasti dia lebih memilih temanku dari padaku hahaha. Apa sih yang aku bicarakan?

Ya, aku menyukainya. Dan mulai saat ini, aku tak bisa leluasa bertemu dengannya, berkomunikasi dengannya, bercanda dengannya. Dia akan hilang seiring masa transisi. Aku juga kadang berpikiran, bahwa rasa penasaran ini akan berhenti seiring masa transisi. Mungkin akan hilang, tapi aku akan selalu merindukan dia.

Banyak hal konyol yang sempat aku rencanakan agar bisa lebih lama duduk dengannya, atau ngobrol dengannya, atau bercanda tawa dengannya. Tapi itu hanya rencana konyol. Aku tak tau kapan perasaan ini akan hilang sepeprti perasaanku terhadap Dia yang sebelumnya. Hahaha. Aku mungkin akan kapok jatuh cinta lagi. Bahkan, aku menolak menamai fenomena ini sebagai jatuh cinta. Aku hanya suka dia.


Ya, ini masa transisi. Ketika aku kehilangan dia di lapangan. Aku ngga leluasa lagi bertemu dengan dia, aku ngga leluasa sms dia. Sekarang aku dan dia bukan apa-apa lagi. Ini masa transisi. Ya semoga aku ngga akan mengalami masa tolol ini lagi J
Diposting oleh Fraintika Anggraeni di 07.46 0 komentar

Senin, 10 Maret 2014

#B1

# B1, kenapa harus # B1. Itu adalah nomer identitasku di lapangan display MBUGM. # B1 itu singkatan dari Bassdrum 1. Ya, kalo udah baca di tulisan-tulisanku yang lalu, pasti bakal tau kalo aku anak marchingband di UGM. Sejak pertama placement test, aku udah pengen banget di bassdrum (lagi). Waktu dulu nyoba-nyoba, aku bawa bass yang gede. Tapi kayanya mas-masnya yang ngetest ngga akan membiarkan aku main bass yang gede, tapi aku bener-bener pengen banget di bassdrum (lagi). Bassdrum satu (lagi). Tapi waktu placement test dulu, aku lagi ngga fokus, dan aku cukup pesimis buat bisa masuk di alat yang aku pengen. Paling-paling, aku masuk cymballs, pikirku waktu itu. Aku udah menyiapkan mental kalau-kalau emang aku ngga diijinin di bassdrum (lagi). Kalo aku di line lain, ya, itung-itung buat belajar lebih menguasai alat battery yang lain. Aku bener-bener pasrah waktu itu.

Sampai tiba pengumuman. Dulu, aku masih jadi calang rotasi XXXI. Semua calang battery dikumpulin di lantai merah ama mas Dyas. Berhubung aku dulu koorsec (kemudian naik jadi seclead) aku harus nungguin temen-temenku biar pada dateng, sehingga hasilnya bisa cepet-cepet diumumin. Hampir semua dateng. Aku sengaja milih duduk di paling belakang waktu itu sehingga orang-orang ngga dengan mudah mengetahui Ekspresiku, baik senang atau sedih waktu tau hasilnya. Namaku di sebut paling terakhir, Tika, Bassdrum 1. Itu kata-kata termagic yang pernah aku dengar. Akhirnya aku bisa megang bassdrum 1 (lagi). Dan di antara temen-temenku yang lain, kebanyakan dari mereka kecewa dengan hasilnya: ')

Itu prolog aja. Pada intinya, aku mau menceritakan Bassdrum 1 Dynasty Custom Elite-ku. Aku nggatau harus bersyukur kaya apa, karena aku bisa bertemu dan make bassdrum itu lagi setelah GPMB kemaren.

Di GPMB, aku pakai alat itu. Alat bagus pertama yang aku pake dalam sejarah hidupku (mungkin). Perangkat paling kecil yang cukup menyiksa karen lenganku harus terlalu miring ke belakang, tapi dia lebih enteng dari bassdrum 1 MBUGM. Diameternya aja cuman 16 inchi, yang bassdrum 1 MBUGM 18 inchi. Ya, pokonya, aku sayang banget sama alat itu. Aku rasanya pengen berterimakasih sama dia. terimakasih buat waktu yang aku habiskan hampir 3 bulan sebelum GPMB. Dia yang nemenin aku TC battery, dia yang aku pake waktu Karantina di Donohudan, dia yang "ngasi tau" gimana yang namanya roll yang benar, dia yang "ngasih tau" gimana suara-seksi-bassdrum 1-yang-sebenarnya, dia yang membuat MBUGM juara 2 di GPMB 2013, dia yang bikin perkusi MBUGM juara 3 di GPMBnya, dia temanku waktu panas-panasan, waktu hujan-hujanan, waktu ngantuk-ngantukan, waktu capek, dia yang selalu aku gendong kemana pun chart displayku, walau tak jarang dia melukai jariku: ')

Waktu GPMB selesai, aku sedih harus berpisah sama dia. Aku bahkan nggatau kalo dia ngga akan ikut aku ke Jogja lagi, dia akan tinggal di Jakarta. Di tempatnya. Aku benar-benar sedih, karena, dia yang 3 bulan belakangan itu menemaniku. Di akhir pertemuan, aku sempat memeluk dia., Sempat mengucapkan terimakasih, dan selamat tinggal. Kataku waktu itu, "Kapan aku bisa kembali bermain dan berdisplay denganmu". Walau dia benda mati, tapi rasaku padanya seperti sahabat dan aku rasa dia bisa diajak kerja sama dengan baik.

Sampai akhirnya, pengumuman bahwa Battery MBUGM turun di Drum Battle Jogja Action Marching. Lomba yang sangat baru. Kami turun. Awalnya, kata kabid perkap yang baru, kami bakal pakai alat Tama. Wah, seru, coba pakai alat baru. Bahkan kata orang-orang dia lebih baik dari yang kemarin, tapi ternyata, pihak yang bekerjasama dengan kami waktu GPMB menginginkan kami memakai alatnya lagi. Kecewa campur senang. Kecewa karena bakal batal mencoba alat lain. Senang karena aku akan bertemu lagi dengan Bassdrum 1 Dynasty Custom Elite 16inch-ku dulu ~ aaa ~ senangnyaaa.

Tiba saatnya, waktu itu, aku lagi latsar. Ada mobil box putih datang dengan kardus yang banyak. Ternyata alatnya datang. Ada Mas Dyas, Mbak Farah, dan Kabid Perkap yang lagi buka kardusnya, aku sontak bergabung, dan ingin "temu kangen" dengan si Bassdrum 1-ku. Satu demi satu kardus di buka, tapi ada beberapa alat yang tidak sesuai dengan pesanan. Aku was-was. Bassdrum 2, 4, dan 5 bukan bassdrum yang kemarin, hanya bassdrum 3 yang sama dengan GPMB. Kardus bassdrumku kecil, sehingga aku sering keliru dengan kardus snare. Dan akhirnya aku menemukannya. Di dalam case yang lumayan kece, aku buka pelan-pelang reletingnya, dan tadaaaa ~ itu bassdrum 1 Dynasty Custom Elite-ku yang kemarin. Aaaa ~ senagnya bisa bertemu lagi: ') dan stiker yang dulu pernah aku tempel di badannya, masih ada sampai sekarang. Ya Tuhan, dia benar-benar belum dipakai lagi oleh siapapun. Aaaa ~ aku sangat senang bisa bekerja dengannya lagi dalam proyek Battle Jogja Action Marching.
Senang. Bukan sekadar senang, aku bahkan berusaha bermain lebih baik, dan ngga menyia-nyiakan waktu yang udah diberi Tuhan buat bersama ama si Custom Elite. Aku berusaha bermain lebih baik, biar juara satu. Biar perjuangan aku, Battery, dan si Custom Elite berbuah manis.

Kemaren, 9 Maret 2014, kami lomba JAM, di TBY. Kami berkumpul di sekre, lalu naik motor ke tempat lomba, sampai disana langsung parking lot. Waktu sampai sana, udah ada band tetangga yang parking lot. Abis parking lot, kami sparing ama mereka. Dan ternyata waktu lomba, kamipun tanding ama mereka hahaha ~ dan kami menang: D Tapi, waktu di final, kami lawan Locomotive, kami kalah. Ngga papa, mereka emang kece luar biasa kok.


Dan, waktu pengumuman, kami di undang langsung oleh Bu Lisa untuk jadi Guest Star di GPMB 2014, 28 Desember mendatang. Waws! Sangat waws, tapi semua keputusan ada di pihak PH dan Top managerial: ') semoga dimudahkan jalan kami, Tuhan! Semoga aku bisa main sama si Custom Elite lagi: ') Terimakasih, Dynasty Custom Elite 16inch-ku: *
Diposting oleh Fraintika Anggraeni di 09.49 0 komentar
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
Langganan: Postingan (Atom)

Blog Design by Gisele Jaquenod