skip to main | skip to sidebar

About me

Foto Saya
Fraintika Anggraeni
Fraintika Anggraeni kerap disapa Weje, Atun, atau Tuk-tuk. Punya persepsi sendiri tentang segala hal, tapi selalu terbuka terhadap persepsi orang lain. Tiap tahun ada masanya. Tiap masa ada tahunnya. Belajar legowo dan terima kenyataan :)
Lihat profil lengkapku

Subscribe To

Postingan
    Atom
Postingan
Komentar
    Atom
Komentar

Kalendar

research paper essay Free Calendar

Clock clock

Archivo del blog

  • ► 2017 (7)
    • ► September (1)
    • ► Agustus (1)
    • ► Januari (5)
  • ► 2016 (13)
    • ► Desember (4)
    • ► April (1)
    • ► Maret (3)
    • ► Februari (2)
    • ► Januari (3)
  • ► 2015 (14)
    • ► September (2)
    • ► Juni (2)
    • ► Mei (2)
    • ► April (2)
    • ► Maret (2)
    • ► Februari (4)
  • ▼ 2014 (49)
    • ► November (2)
    • ► Oktober (2)
    • ► Agustus (3)
    • ► Juni (11)
    • ► Mei (4)
    • ► April (11)
    • ▼ Maret (6)
      • Semoga bisa ditepis, Aamiin :)
      • Belum Sanggup Move On
      • Bassdrum (2)
      • Mas . . .
      • Masa Transisi
      • #B1
    • ► Februari (4)
    • ► Januari (6)
  • ► 2013 (40)
    • ► November (5)
    • ► Oktober (3)
    • ► September (3)
    • ► Juli (3)
    • ► Februari (23)
    • ► Januari (3)
  • ► 2012 (30)
    • ► Desember (1)
    • ► November (11)
    • ► Oktober (6)
    • ► September (12)
  • ► 2010 (2)
    • ► November (1)
    • ► September (1)

Label

  • Cerpen (2)
  • Curhats (30)
  • Informatif (2)
  • Me and My Friends (7)
  • Owl City Lyrics (5)
  • Puisi (11)

Followers

Diberdayakan oleh Blogger.

Info

Rumah Dijual di Bintaro

Pengunjung

27846

Lencana Facebook

Fraintika Anggraeni

Buat Lencana Anda

F R A I ' S

Ketika perkataan bisa berubah di lidah, namun dalam aksara, kata akan tetap sama :)

Kamis, 20 Maret 2014

Belum Sanggup Move On

Entah kenapa, aku benar-benar merasa kehilangan kalian. Banget, banget, banget. dari 100%, aku merasa 75% kegiatanku adalah kalian. Mungkin ini kedengerannya lebay. Banget, banget. mungkin kalian nganggep aku sok mendramatisir. Nggak. Ini beneran. Aku sudah terbiasa membagi detak jantung, membagi nafas, membagi langkah, membagi keringat dengan kalian. Membagi hujan, membagi terik, membagi emosi, membagi beat dengan kalian. Berat banget rasanya menerima kenyataan seperti ini. Padahal kalian ngga kemana-mana, kalian ada, masih disekitarku. Bedanya, kalian udah ngga melakukan aktivitas yang sama dengan yang kemarin, sedangkan aku masih. Aku kira regenerasi itu mudah dan seru. Tapi nyatanya, regenerasi itu susah dan pilu. Demi Tuhan, baru sekali ini aku nangis-nangis karena kehilangan kalian.  Mungkin hanya aku yang merasa kehilangan seperti ini. Kalian nggak. Aku yakin kalian cowo-cowo macho, ngga mungkin nangis cengeng malem-malem, ngegalau sambil ngetik dan blogging. Ngga mungkin, cuman aku yang ngelakuin ini. Aku nggatau apa sebabnya. Apa aku sangking ngga ada kerjaannya sampe nangisin kalian. Fuck banget ngga sih, aku bener-bener kehilangan kalian. Ngga ada lagi Natan yang ngeselin, ngga ada lagi Irfan yang ngurusin kampungnya, ngga ada lagi Upik yang diving sakit, ngga ada lagi Zumar yang diem di ujung sana. Aku harus melanjutkan sendirian. Natan dipercaya ke snare. Zumar ke Tom. Kalian hebat. Kalian memang mau kesana, kan? Upik ama Irfan sibuk dengan urusan masing-masing. Aku cuman bisa ngucapin selamat, usaha kalian berbuah amat manis J Aku masih stay di lini tempat kita berbagi beat dulu. Aku sendirian, tanpa goblok dan tololnya kalian. Iya, ini namanya regenerasi.

Semalam, 19 Maret 2014, sehabis ritual, hati aku benar-benar kalut. Ngga tau kenapa. Kaya ada yang ngganjel. Dulu, kalo aku ngalamin hal kaya gini, aku pasti lari ke Mas Dyas. Sekarang udah ngga lagi. Harus ke Mas Samy, tapi ternyata dia enak banget buat cerita. Mas Samy terbuka, aku sering ngocol ama dia. Kalo dulu Mas Dyas pendiem, tertutup, ngga asik mau bercanda juga, apalagi mau curhat. Tapi dulu aku harus ke dia, karena dia yang tau masalah teknis dan nonteknis anak battery. Sekarang sama Mas Samy. Iya, aku cerita ama Mas Samy. Aku bilang, aku harus cerita sesuatu, tapi aku ngga tau mulai darimana. Pada akhirnya aku menemukan titik temu kesedihan dan kegalauanku. Aku belum bisa move on dari squad bassdrum 2013. Aku masih belum menerima sepenuhnya kenyataan ini. Masih belum seutuhnya percaya sama mereka. si A yang kayanya bakal sibuk. Si B yang punya jadwal segudang, si D yang bakal sibuk juga. Mana belum ada yang berperan jadi C. Sedih. Harus ompong lagi. Mungkin ini baru awal. Baru start mungkin seiring berjalannya waktu mereka akan bisa kaya Natan Irfan Upik Zumar. Aamiin. Aku reflek menangis. Mungkin itu himpunan rasa sedihku. Himpunan dan wujud dari segala bentuk kehilangan ini. Air mata. Di batu-batu, niatnya aku cerita berdua sama Mas Samy, tapi anak-anak 31 yang lain pada ngerubungin :’) aku cerita, aku belum sepenuhnya percaya. Tapi, Mas Samy menguatkan. Ya, aku yakin aku pasti bisa survive mau gimana anak-anak sekarang di besok, mau ngga mau aku harus survive. Aku pasti kuat, aku pernah mengalami pressing  yang sangat presure dan alhamdulillah, nyatanya aku malah merasa kehilangan. Mungkin, di tahun depan aku juga akan mengalami hal ini lagi, nangisin kalian, teman-teman baru.

Aku mau lihat, atmosfer yang jelas berbeda ini akan seperti apa besok. Tanpa dia, tanpa mereka, tanpa orang-orang yang biasa kusapa. Ini sangat subjektif dan egois rasanya. Tapi ini memang sedang melanda aku.

Pagi ini, 20 Maret 2014, aku masih di depan layar dan bilah huruf. Mencoba mengobati dengan menuangkan segala rasa kosong, hampa, dan sakit ini sambil ditetesi air mata. Rasanya, jika aku bertemu dengan kalian lagi aku pengen peluk kalian satu persatu. Jika aku punya kesempatan untuk berbagi beat lagi mungkin aku akan bersyukur J

Aku terlalu bangga sama kalian. Tapi kebanggaan ini cuman cukup sampai ke kebanggaan. Ngga ada aksi lanjut. Kalian sudah ngga lagi berjuang sama aku.  GPMB beres. Sedih, jelas. Tapi ngga bisa nangis. Cuman nyesek yang berkepanjangan. Akhirnya ada JAM. Kita main lagi. Main lagi. Dan setelah main, setelah pengumuman, aku mulai berfikir perjuangan dan kebersamaan kita cuman sampai di sini. Sedih banget. tapi itu, aku cuman nyesek dan ngga bisa menerka perasaan nyesek karena apa sebenernya. Sampai akhirnya, semalam, saat ritual, aku menemukan konsep kegundahan dan kesedihanku. Aku tak kan bisa move on dari kalian dengan mudahnya. Tidak akan pernah. Ini mungkin yang namanya chemistry. Walau dari awal aku sama Natan berantem dan gelut mulu, Upik Irfan ngilang mulu, kadang Natan ama Zumar berspekulasi sendiri tentang chart display. Upik Irfan yang di bully abis-abisan gara-gara ngga pernah dateng. Irfan yang lebih di bully karena lama ngapalin partitur dan chart, tapi dari situlah, semua aktivitas dan keseharianku dimulai. Dari goblok dan tololnya kalian, hal itulah yang sebenernya terasa hilang. Ah, mesti banget ya gue bahas ini lagi. Mungkin sekarang yang harus aku lakukan adalah bangkit, berusaha, dan berdoa. Kalian, doakan aku juga yaa~ Aku akan selalu ingat kata Mas Dyas dan Mas Samy, ini namanya regenerasi, tiap squad, tiap tahun akan merasakan yang fucking kaya gini. Setiap tahun pasti bakal seru. Bakal seru tapi keseruannya berbeda. Aku akan olah dan telaah kata-kata itu berulang-ulang sampai aku sadar dan ngga melakukan hal goblok ini lagi. Aku bakal terus berusaha.

Buat manusia-manusia bodoh yang aku tangisi malam ini. Makasi yah, udah bikin aku nangis dan bikin aku merasa kehilangan kaya gini. Kalian ngga ada duanya, satu aja tololnya ngga ketulungan apa lagi kalo pada ada dua haha *apalagi Irfan ama Upik –hehe pis, boy ._.v-* Kalian benar-benar ngasih aku banyak pelajaran. Banyak banget. Semoga sukses ya dengan urusan kalian masing-masing. Kapan-kapan main bassdrum lagi ya~ ingat kan, kita adalah squad baassdrum lengkap satu rotasi dari latsar sampai GPMB! Kita hebat! Kalian hebat! Aku bangga sama kalian. Bangga banget!


Sedikit kenang-kenang tentang kalian





“Seberapa hebatkah untukku banggakan
cukup tangguhkan dirimu untuk slalu ku andalkan
mampukan kau bertahan dengan hidupku yang malang
sanggupkah kau menyakinkan disaat aku bimbang
Celakanya hanya kaulah yang benar-benar aku tunggu
hanya kaulah yang benar-benar memahamiku
Kau pergi dan hilang kemanapun kau suka
Celakanya hanya kaulah yang pantas  untukku banggakan
Hanya kau yang sanggup aku andalkan
diantara perih aku slalu menunggumu
Mungkin kini kau tlah menghilang tanpa jejak
mengubur semua indah kenangan
tapi aku slalu menunggumu di sini
bila saja kau berubah pikiran” –SO7/ Seberapa Pantas- 
Diposting oleh Fraintika Anggraeni di 17.28

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Blog Design by Gisele Jaquenod