Entah kenapa, aku benar-benar merasa kehilangan kalian.
Banget, banget, banget. dari 100%, aku merasa 75% kegiatanku adalah kalian.
Mungkin ini kedengerannya lebay. Banget, banget. mungkin kalian nganggep aku
sok mendramatisir. Nggak. Ini beneran. Aku sudah terbiasa membagi detak
jantung, membagi nafas, membagi langkah, membagi keringat dengan kalian.
Membagi hujan, membagi terik, membagi emosi, membagi beat dengan kalian.
Berat banget rasanya menerima kenyataan seperti ini. Padahal kalian ngga
kemana-mana, kalian ada, masih disekitarku. Bedanya, kalian udah ngga melakukan
aktivitas yang sama dengan yang kemarin, sedangkan aku masih. Aku kira
regenerasi itu mudah dan seru. Tapi nyatanya, regenerasi itu susah dan pilu.
Demi Tuhan, baru sekali ini aku nangis-nangis karena kehilangan kalian. Mungkin hanya aku yang merasa kehilangan
seperti ini. Kalian nggak. Aku yakin kalian cowo-cowo macho, ngga mungkin
nangis cengeng malem-malem, ngegalau sambil ngetik dan blogging. Ngga
mungkin, cuman aku yang ngelakuin ini. Aku nggatau apa sebabnya. Apa aku
sangking ngga ada kerjaannya sampe nangisin kalian. Fuck banget ngga
sih, aku bener-bener kehilangan kalian. Ngga ada lagi Natan yang ngeselin, ngga
ada lagi Irfan yang ngurusin kampungnya, ngga ada lagi Upik yang diving
sakit, ngga ada lagi Zumar yang diem di ujung sana. Aku harus melanjutkan
sendirian. Natan dipercaya ke snare. Zumar ke Tom. Kalian hebat. Kalian memang
mau kesana, kan? Upik ama Irfan sibuk dengan urusan masing-masing. Aku cuman
bisa ngucapin selamat, usaha kalian berbuah amat manis J Aku masih stay di lini
tempat kita berbagi beat dulu. Aku sendirian, tanpa goblok dan tololnya
kalian. Iya, ini namanya regenerasi.
Semalam, 19 Maret 2014, sehabis ritual, hati aku benar-benar
kalut. Ngga tau kenapa. Kaya ada yang ngganjel. Dulu, kalo aku ngalamin hal
kaya gini, aku pasti lari ke Mas Dyas. Sekarang udah ngga lagi. Harus ke Mas
Samy, tapi ternyata dia enak banget buat cerita. Mas Samy terbuka, aku sering
ngocol ama dia. Kalo dulu Mas Dyas pendiem, tertutup, ngga asik mau bercanda
juga, apalagi mau curhat. Tapi dulu aku harus ke dia, karena dia yang tau
masalah teknis dan nonteknis anak battery. Sekarang sama Mas Samy. Iya, aku
cerita ama Mas Samy. Aku bilang, aku harus cerita sesuatu, tapi aku ngga tau
mulai darimana. Pada akhirnya aku menemukan titik temu kesedihan dan
kegalauanku. Aku belum bisa move on dari squad bassdrum 2013. Aku masih
belum menerima sepenuhnya kenyataan ini. Masih belum seutuhnya percaya sama
mereka. si A yang kayanya bakal sibuk. Si B yang punya jadwal segudang, si D
yang bakal sibuk juga. Mana belum ada yang berperan jadi C. Sedih. Harus ompong
lagi. Mungkin ini baru awal. Baru start mungkin seiring berjalannya
waktu mereka akan bisa kaya Natan Irfan Upik Zumar. Aamiin. Aku reflek
menangis. Mungkin itu himpunan rasa sedihku. Himpunan dan wujud dari segala
bentuk kehilangan ini. Air mata. Di batu-batu, niatnya aku cerita berdua sama
Mas Samy, tapi anak-anak 31 yang lain pada ngerubungin :’) aku cerita, aku
belum sepenuhnya percaya. Tapi, Mas Samy menguatkan. Ya, aku yakin aku pasti
bisa survive mau gimana anak-anak sekarang di besok, mau ngga mau aku
harus survive. Aku pasti kuat, aku pernah mengalami pressing yang sangat presure dan alhamdulillah,
nyatanya aku malah merasa kehilangan. Mungkin, di tahun depan aku juga akan
mengalami hal ini lagi, nangisin kalian, teman-teman baru.
Aku mau lihat, atmosfer yang jelas berbeda ini akan seperti
apa besok. Tanpa dia, tanpa mereka, tanpa orang-orang yang biasa kusapa. Ini
sangat subjektif dan egois rasanya. Tapi ini memang sedang melanda aku.
Pagi ini, 20 Maret 2014, aku masih di depan layar dan bilah
huruf. Mencoba mengobati dengan menuangkan segala rasa kosong, hampa, dan sakit
ini sambil ditetesi air mata. Rasanya, jika aku bertemu dengan kalian lagi aku
pengen peluk kalian satu persatu. Jika aku punya kesempatan untuk berbagi beat
lagi mungkin aku akan bersyukur J
Aku terlalu bangga sama kalian. Tapi kebanggaan ini cuman
cukup sampai ke kebanggaan. Ngga ada aksi lanjut. Kalian sudah ngga lagi
berjuang sama aku. GPMB beres. Sedih,
jelas. Tapi ngga bisa nangis. Cuman nyesek yang berkepanjangan. Akhirnya ada
JAM. Kita main lagi. Main lagi. Dan setelah main, setelah pengumuman, aku mulai
berfikir perjuangan dan kebersamaan kita cuman sampai di sini. Sedih banget.
tapi itu, aku cuman nyesek dan ngga bisa menerka perasaan nyesek karena apa
sebenernya. Sampai akhirnya, semalam, saat ritual, aku menemukan konsep
kegundahan dan kesedihanku. Aku tak kan bisa move on dari kalian dengan
mudahnya. Tidak akan pernah. Ini mungkin yang namanya chemistry. Walau
dari awal aku sama Natan berantem dan gelut mulu, Upik Irfan ngilang mulu,
kadang Natan ama Zumar berspekulasi sendiri tentang chart display. Upik Irfan
yang di bully abis-abisan gara-gara ngga pernah dateng. Irfan yang lebih
di bully karena lama ngapalin partitur dan chart, tapi dari
situlah, semua aktivitas dan keseharianku dimulai. Dari goblok dan tololnya
kalian, hal itulah yang sebenernya terasa hilang. Ah, mesti banget ya gue bahas
ini lagi. Mungkin sekarang yang harus aku lakukan adalah bangkit, berusaha, dan
berdoa. Kalian, doakan aku juga yaa~ Aku akan selalu ingat kata Mas Dyas dan
Mas Samy, ini namanya regenerasi, tiap squad, tiap tahun akan merasakan yang fucking
kaya gini. Setiap tahun pasti bakal seru. Bakal seru tapi keseruannya berbeda.
Aku akan olah dan telaah kata-kata itu berulang-ulang sampai aku sadar dan ngga
melakukan hal goblok ini lagi. Aku bakal terus berusaha.
Buat manusia-manusia bodoh yang aku tangisi malam ini.
Makasi yah, udah bikin aku nangis dan bikin aku merasa kehilangan kaya gini.
Kalian ngga ada duanya, satu aja tololnya ngga ketulungan apa lagi kalo pada
ada dua haha *apalagi Irfan ama Upik –hehe pis, boy ._.v-* Kalian benar-benar
ngasih aku banyak pelajaran. Banyak banget. Semoga sukses ya dengan urusan
kalian masing-masing. Kapan-kapan main bassdrum lagi ya~ ingat kan, kita adalah
squad baassdrum lengkap satu rotasi dari latsar sampai GPMB! Kita hebat! Kalian
hebat! Aku bangga sama kalian. Bangga banget!
“Seberapa hebatkah untukku banggakan
cukup tangguhkan dirimu untuk slalu ku andalkan
mampukan kau bertahan dengan hidupku yang malang
sanggupkah kau menyakinkan disaat aku bimbang
Celakanya hanya kaulah yang benar-benar aku tunggu
hanya kaulah yang benar-benar memahamiku
Kau pergi dan hilang kemanapun kau suka
Celakanya hanya kaulah yang pantas untukku banggakan
Hanya kau yang sanggup aku andalkan
diantara perih aku slalu menunggumu
Mungkin kini kau tlah menghilang tanpa jejak
mengubur semua indah kenangan
tapi aku slalu menunggumu di sini
bila saja kau berubah pikiran” –SO7/ Seberapa Pantas-
cukup tangguhkan dirimu untuk slalu ku andalkan
mampukan kau bertahan dengan hidupku yang malang
sanggupkah kau menyakinkan disaat aku bimbang
Celakanya hanya kaulah yang benar-benar aku tunggu
hanya kaulah yang benar-benar memahamiku
Kau pergi dan hilang kemanapun kau suka
Celakanya hanya kaulah yang pantas untukku banggakan
Hanya kau yang sanggup aku andalkan
diantara perih aku slalu menunggumu
Mungkin kini kau tlah menghilang tanpa jejak
mengubur semua indah kenangan
tapi aku slalu menunggumu di sini
bila saja kau berubah pikiran” –SO7/ Seberapa Pantas-
0 komentar:
Posting Komentar