# B1, kenapa harus # B1. Itu adalah nomer identitasku di lapangan display MBUGM. # B1 itu singkatan dari Bassdrum 1. Ya, kalo udah baca di tulisan-tulisanku yang lalu, pasti bakal tau kalo aku anak marchingband di UGM. Sejak pertama placement test, aku udah pengen banget di bassdrum (lagi). Waktu dulu nyoba-nyoba, aku bawa bass yang gede. Tapi kayanya mas-masnya yang ngetest ngga akan membiarkan aku main bass yang gede, tapi aku bener-bener pengen banget di bassdrum (lagi). Bassdrum satu (lagi). Tapi waktu placement test dulu, aku lagi ngga fokus, dan aku cukup pesimis buat bisa masuk di alat yang aku pengen. Paling-paling, aku masuk cymballs, pikirku waktu itu. Aku udah menyiapkan mental kalau-kalau emang aku ngga diijinin di bassdrum (lagi). Kalo aku di line lain, ya, itung-itung buat belajar lebih menguasai alat battery yang lain. Aku bener-bener pasrah waktu itu.
Sampai tiba pengumuman. Dulu, aku masih jadi calang rotasi XXXI. Semua calang battery dikumpulin di lantai merah ama mas Dyas. Berhubung aku dulu koorsec (kemudian naik jadi seclead) aku harus nungguin temen-temenku biar pada dateng, sehingga hasilnya bisa cepet-cepet diumumin. Hampir semua dateng. Aku sengaja milih duduk di paling belakang waktu itu sehingga orang-orang ngga dengan mudah mengetahui Ekspresiku, baik senang atau sedih waktu tau hasilnya. Namaku di sebut paling terakhir, Tika, Bassdrum 1. Itu kata-kata termagic yang pernah aku dengar. Akhirnya aku bisa megang bassdrum 1 (lagi). Dan di antara temen-temenku yang lain, kebanyakan dari mereka kecewa dengan hasilnya: ')
Itu prolog aja. Pada intinya, aku mau menceritakan Bassdrum 1 Dynasty Custom Elite-ku. Aku nggatau harus bersyukur kaya apa, karena aku bisa bertemu dan make bassdrum itu lagi setelah GPMB kemaren.
Di GPMB, aku pakai alat itu. Alat bagus pertama yang aku pake dalam sejarah hidupku (mungkin). Perangkat paling kecil yang cukup menyiksa karen lenganku harus terlalu miring ke belakang, tapi dia lebih enteng dari bassdrum 1 MBUGM. Diameternya aja cuman 16 inchi, yang bassdrum 1 MBUGM 18 inchi. Ya, pokonya, aku sayang banget sama alat itu. Aku rasanya pengen berterimakasih sama dia. terimakasih buat waktu yang aku habiskan hampir 3 bulan sebelum GPMB. Dia yang nemenin aku TC battery, dia yang aku pake waktu Karantina di Donohudan, dia yang "ngasi tau" gimana yang namanya roll yang benar, dia yang "ngasih tau" gimana suara-seksi-bassdrum 1-yang-sebenarnya, dia yang membuat MBUGM juara 2 di GPMB 2013, dia yang bikin perkusi MBUGM juara 3 di GPMBnya, dia temanku waktu panas-panasan, waktu hujan-hujanan, waktu ngantuk-ngantukan, waktu capek, dia yang selalu aku gendong kemana pun chart displayku, walau tak jarang dia melukai jariku: ')
Waktu GPMB selesai, aku sedih harus berpisah sama dia. Aku bahkan nggatau kalo dia ngga akan ikut aku ke Jogja lagi, dia akan tinggal di Jakarta. Di tempatnya. Aku benar-benar sedih, karena, dia yang 3 bulan belakangan itu menemaniku. Di akhir pertemuan, aku sempat memeluk dia., Sempat mengucapkan terimakasih, dan selamat tinggal. Kataku waktu itu, "Kapan aku bisa kembali bermain dan berdisplay denganmu". Walau dia benda mati, tapi rasaku padanya seperti sahabat dan aku rasa dia bisa diajak kerja sama dengan baik.
Sampai akhirnya, pengumuman bahwa Battery MBUGM turun di Drum Battle Jogja Action Marching. Lomba yang sangat baru. Kami turun. Awalnya, kata kabid perkap yang baru, kami bakal pakai alat Tama. Wah, seru, coba pakai alat baru. Bahkan kata orang-orang dia lebih baik dari yang kemarin, tapi ternyata, pihak yang bekerjasama dengan kami waktu GPMB menginginkan kami memakai alatnya lagi. Kecewa campur senang. Kecewa karena bakal batal mencoba alat lain. Senang karena aku akan bertemu lagi dengan Bassdrum 1 Dynasty Custom Elite 16inch-ku dulu ~ aaa ~ senangnyaaa.
Tiba saatnya, waktu itu, aku lagi latsar. Ada mobil box putih datang dengan kardus yang banyak. Ternyata alatnya datang. Ada Mas Dyas, Mbak Farah, dan Kabid Perkap yang lagi buka kardusnya, aku sontak bergabung, dan ingin "temu kangen" dengan si Bassdrum 1-ku. Satu demi satu kardus di buka, tapi ada beberapa alat yang tidak sesuai dengan pesanan. Aku was-was. Bassdrum 2, 4, dan 5 bukan bassdrum yang kemarin, hanya bassdrum 3 yang sama dengan GPMB. Kardus bassdrumku kecil, sehingga aku sering keliru dengan kardus snare. Dan akhirnya aku menemukannya. Di dalam case yang lumayan kece, aku buka pelan-pelang reletingnya, dan tadaaaa ~ itu bassdrum 1 Dynasty Custom Elite-ku yang kemarin. Aaaa ~ senagnya bisa bertemu lagi: ') dan stiker yang dulu pernah aku tempel di badannya, masih ada sampai sekarang. Ya Tuhan, dia benar-benar belum dipakai lagi oleh siapapun. Aaaa ~ aku sangat senang bisa bekerja dengannya lagi dalam proyek Battle Jogja Action Marching.
Senang. Bukan sekadar senang, aku bahkan berusaha bermain lebih baik, dan ngga menyia-nyiakan waktu yang udah diberi Tuhan buat bersama ama si Custom Elite. Aku berusaha bermain lebih baik, biar juara satu. Biar perjuangan aku, Battery, dan si Custom Elite berbuah manis.
Kemaren, 9 Maret 2014, kami lomba JAM, di TBY. Kami berkumpul di sekre, lalu naik motor ke tempat lomba, sampai disana langsung parking lot. Waktu sampai sana, udah ada band tetangga yang parking lot. Abis parking lot, kami sparing ama mereka. Dan ternyata waktu lomba, kamipun tanding ama mereka hahaha ~ dan kami menang: D Tapi, waktu di final, kami lawan Locomotive, kami kalah. Ngga papa, mereka emang kece luar biasa kok.
Dan, waktu pengumuman, kami di undang langsung oleh Bu Lisa untuk jadi Guest Star di GPMB 2014, 28 Desember mendatang. Waws! Sangat waws, tapi semua keputusan ada di pihak PH dan Top managerial: ') semoga dimudahkan jalan kami, Tuhan! Semoga aku bisa main sama si Custom Elite lagi: ') Terimakasih, Dynasty Custom Elite 16inch-ku: *
0 komentar:
Posting Komentar