skip to main | skip to sidebar

About me

Foto Saya
Fraintika Anggraeni
Fraintika Anggraeni kerap disapa Weje, Atun, atau Tuk-tuk. Punya persepsi sendiri tentang segala hal, tapi selalu terbuka terhadap persepsi orang lain. Tiap tahun ada masanya. Tiap masa ada tahunnya. Belajar legowo dan terima kenyataan :)
Lihat profil lengkapku

Subscribe To

Postingan
    Atom
Postingan
Komentar
    Atom
Komentar

Kalendar

research paper essay Free Calendar

Clock clock

Archivo del blog

  • ► 2017 (7)
    • ► September (1)
    • ► Agustus (1)
    • ► Januari (5)
  • ► 2016 (13)
    • ► Desember (4)
    • ► April (1)
    • ► Maret (3)
    • ► Februari (2)
    • ► Januari (3)
  • ► 2015 (14)
    • ► September (2)
    • ► Juni (2)
    • ► Mei (2)
    • ► April (2)
    • ► Maret (2)
    • ► Februari (4)
  • ▼ 2014 (49)
    • ► November (2)
    • ► Oktober (2)
    • ► Agustus (3)
    • ▼ Juni (11)
      • Jadi?
      • Keep move-on
      • ini (bukan) pengakuan
      • Sabar
      • Bukan Tentang Apapun
      • Friend Zone
      • CIWIK-CIWIK BATTERY !!
      • HUG
      • Tidur Siang
      • Berdua Saja - Payung Teduh
      • Ada Sesuatu yang Tertinggal. Ada Sesuatu yang Jadi...
    • ► Mei (4)
    • ► April (11)
    • ► Maret (6)
    • ► Februari (4)
    • ► Januari (6)
  • ► 2013 (40)
    • ► November (5)
    • ► Oktober (3)
    • ► September (3)
    • ► Juli (3)
    • ► Februari (23)
    • ► Januari (3)
  • ► 2012 (30)
    • ► Desember (1)
    • ► November (11)
    • ► Oktober (6)
    • ► September (12)
  • ► 2010 (2)
    • ► November (1)
    • ► September (1)

Label

  • Cerpen (2)
  • Curhats (30)
  • Informatif (2)
  • Me and My Friends (7)
  • Owl City Lyrics (5)
  • Puisi (11)

Followers

Diberdayakan oleh Blogger.

Info

Rumah Dijual di Bintaro

Pengunjung

27871

Lencana Facebook

Fraintika Anggraeni

Buat Lencana Anda

F R A I ' S

Ketika perkataan bisa berubah di lidah, namun dalam aksara, kata akan tetap sama :)

Selasa, 24 Juni 2014

Keep move-on

Air hujan yang turun beberapa waktu lalu seolah menyerap semua kesegaran yang sedari pagi mengelus raga.  Belum lagi beberapa manusia dengan tindakan yang sesuka hati melukai perasaan manusia lain. Ah, begitu stereotipnya hidup. Menghela napas, kemudian menghembuskannya kasar. Aku cukup lelah dengan semua ini. Kenyataan yang seolah bukan pada dunia nyata, dan alam maya yang menggelayuti di lorong hati.

Kenapa manusia punya perasaan. Ada yang bisa mengatur ada yang tidak. Itu sangat tidak adil bagi seseorang yang tidak bisa mengatur emosi dan perasaannya. Ini tidak jauh dari masalah yang sebelumnya. Untuk mendengar namanya saja, aku ciut. Untuk membayangkan namanya saja aku takut. Aku takut kecewa, karena jelas, kecewa akan berpihak padaku selama aku berani memendam perasaan keparat itu kepadanya.

Aku merasa salah mengartikan, salah melangkah, salah bertindak. Aku kacau. Sementara ada pihak yang menggebu-gebu ingin membuatku malu. Ada. Mungkin ini yang namanya sakit, untuk sekadar bernapaspun harus tersengal. Terasa sakit yang mendalam.
Sore mendung ini seolah mengingatkan aku. Aku masih bisa berjalan walau terus ditimpa kesulitan. Ada yang masih peduli, ketika seribu orang berusaha menyakiti. Aku masih punya sosok-sosok yang mengerti. Bukan menyalahi, bukan menyakiti. Aku tahu mereka masih ada, berusaha membuka mataku, berusaha membangkitkanku. Aku janji, seperti janjiku dulu padamu dan beberapa orang lain. Aku akan menikmati proses menyakitkan ini. Bagaimanapun, ini pelajaran ekstra berharga buatku dan aku masih percaya bahwa masalah selalu mendewasakan. Aku terus bergerak, menjauh, walau banyak yang mengolok. Aku janji, aku bisa kembali berdiri, seperti dulu, seperti biasanya.
Diposting oleh Fraintika Anggraeni di 13.30

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Blog Design by Gisele Jaquenod