Pada suatu hari, aku pernah menangisi mereka. Mereka yang dulu pernah sejalan bersamaku, kini harus berjalan pada jalurnya masing-masing. Cukup sedih dan selalu tersayat jika mengingat hal itu. Aku sempat sudah berpindah suasana hati dari sedih menjadi "mendingan". Kemarin, beberapa hari yang lalu, seseorang mengajak tak resmi kami, anak-anak yang dulunya sejalur, untuk berjalan sejalur lagi (Ini bukan karena ada perselisihan atau apa ya, ini takdir yang membuat kami berpisah, dan ajakan itu bukan untuk men-saklek-an kami lagi) tapi, tapi, tapi, salah seorang temanku menolak jika kita tak datang lengkap. Ah, aku berpikir dia mulai sombong, tapi, tapi, tapi, ah, ini pula takdirku yang harus aku terima. Menyabarkan diri, semua pasti ada jalannya. Sabar, Tika. Semangat aja dulu ya :)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar